PT Bank Jago Tbk (ARTO) beri sinyal positif terkait rencana penjajakan kerja sama TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengungkapkan, perusahaan akan meninjau rencana bisnis tersebut. Namun dirinya menyebut, jika terjadi ekosistem GOTO akan bertambah besar dan memberi dampak kepada Bank Jago sendiri.
“GOTO dapat bertumbuh makin besar kalau betul dengan TikTok dan pastinya berdampak positif bagi bisnis Bank Jago secara keseluruhan,” kata Arief dalam konferensi pers paparan publik secara virtual, Rabu (29/11).
Dalam paparannya Arief menyampaikan jika emiten teknologi tersebut dapat memberi kontribusi sampai 35% dari total nasabah yang ada Bank Jago. Menurut catatannya, pertumbuhan pinjaman yang disalurkan GOTO oleh Bank Jago meningkat sekitar 40% untuk setiap kuartal.
"Saat ini ada 8% sampai 9% dari pinjaman Bank Jago dikontribusikan dari GoTo ekosistem,” kata Arief.
Dalam data kuartal tiga 2023, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 50 miliar, meningkat 24% dari laba bersih Rp 41 miliar per September 2022.
Pada akhir kuartal tiga 2023 jumlah nasabah Bank Jago menembus angka 9 juta, termasuk 7,4 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 3,2 juta orang atau tumbuh 76% dibandingkan dengan posisi yang sama pada kuartal tiga 2022, yaitu 4,2 juta nasabah.
Lonjakan pengguna aplikasi Jago tersebut sejalan dengan pertumbuhan DPK Bank Jago. Per akhir September 2023 DPK Bank Jago mencapai Rp 10,3 triliun atau tumbuh 41% dibandingkan dengan perolehan DPK per September 2022 yang sebesar Rp 7,3 triliun. Dana murah mendominasi komposisi DPK sebesar 73%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 27%.