Mitratel Akuisisi Menara Gametraco Rp 1,7 T, Mayoritas di Luar Jawa

mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
30/11/2023, 14.17 WIB

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akuisisi menara milik PT Gametraco Tunggal dengan nilai Rp 1,75 triliun. Alhasil jumlah tenant atau penyewa MTEL bertambah 1.327.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, dari 803 menara yang diakuisisi ini, sebanyak 562 menara atau 70% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa.

Theodorus menyebut komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.

"Memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/11).

Dirinya menyebut ekspansi ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, sebut Theodorus, MTEL harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi mereka.

Sebagai catatan pada laporan kinerja kuartal tiga 2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.

Sebagai informasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp 6,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, naik 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh peningkatan jumlah menara dan serat optik, baik secara organik maupun anorganik, serta kenaikan jumlah penyewa dan kolokasi.

Selain ekspansi di infrastruktur menara dan fiber optik serta fokus meningkatkan produktivitas aset, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini juga mengoptimalkan teknologi digital dalam proses bisnis. Hal ini memampukan perseroan memberikan layanan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Berbagai penyempurnaan itu berkontribusi pada peningkatan EBITDA margin dari 78,5% pada September 2022 menjadi 80,6% pada September 2023. Dari total pendapatan Rp 6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail