PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 58,26 juta, setara Rp 903,68 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.510 per dolar Amerika Serikat. Laba perusahaan turun 84,05% per September 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 365,49 juta.
Menyusul penurunan tersebut, alhasil pada perdagangan Kamis (30/11) saham BUMI anjlok 5,56% ke Rp 102 per lembar. Saham Grup Bakrie ini lantas terjebak sebagai top loser. Saham top loser adalah saham-saham yang mengalami penurunan harga paling tinggi dalam satu hari perdagangan.
Menelisik laporan keuangannya, beban pokok pendapatan US$ 1,09 juta, setara Rp 16,99 triliun per September 2023. Beban pokok pendapatan meningkat 0,43% dari sebelumnya yaitu US$ 1,1 juta.
Beban pokok pendapatan terbesar disebabkan oleh pengupasan dan penambangan sampai US$ 721,72 juta. Lalu posisi kedua berasal dari beban royalti yang tercatat sampai US$ 319,16 juta.
Selanjutnya beban pokok pendapatan juga berasal dari segmen pengangkutan sebesar US$ 46,8 juta, amortisasi senilai US$ 7,27 juta, dan penyusutan sebesar US$ 2,43 juta.
Sementara beban usaha Bumi Resources turun 10,43% menjadi US$ 62 juta per September 2023. Beban usaha perusahaan pada September 2022 yakni US$ 69,22 juta. Adapun beban usaha perseroan berasal dari beban usaha US$ 26,8 juta. Di sisi lain, beban usaha dari sisi umum dan administrasi tercatat US$ 35,19 juta.
Pendapatan Bumi Resources per kuartal tiga tercatat US$ 1,17 miliar, setara Rp 18,21 triliun. Perolehan pendapatan BUMI turun 15,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,39 miliar. Catatan kinerjanya disebutkan jika penjualan penjualan batubara dari ekspor ke pihak ketiga US$ 735,61 juta dan lokal yakni US$ 406,36 juta.
Perolehan pendapatan juga berasal dari segmen penjualan emas yaitu US$ 31,74 juta. Sementara dari segmen jasa, perusahaan mendapatkan US$ 1 juta.
Aset perusahaan Bumi Resorces per September tercatat US$ 4,18 miliar dibandingkan periode Desember 2022 US$ 4,48 miliar. Liabilitas perusahaan hingga kuartal tiga tahun ini yaitu US$ 1,37 miliar, dibandingkan sebelum US$ 1,66 miliar. Untuk ekuitas perusahaan mencatat US$ 2,816 miliar dari torehan ekuitas Desember 2022 yakni US$ 2,818 miliar.