PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menunjuk Yusuf Wibisono sebagai Komisaris Utama, Mira Tayyiba sebagai Komisaris, dan Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen.
Penunjukkan itu usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut pada Jumat (1/12).
Rapat ini merupakan tindak lanjut atas pengajuan surat pengunduran diri Rico Usthavia Frans dari jabatannya sebagai Komisaris Utama pada 14 September 2023 dan Henry Yosodiningrat dari jabatannya sebagai Komisaris pada 28 November 2023.
“Pada RUPSLB, para pemegang saham telah menyetujui dan menerima permohonan pengunduran diri Rico Usthavia Frans dari posisinya sebagai Komisaris Utama dan Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris. Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi beliau selama ini,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (2/12).
Dengan persetujuan RUPSLB, maka komposisi dewan komisaris Mitratel saat ini adalah sebagai berikut:
Yusuf Wibisono | : Komisaris Utama Mitratel |
Herlan Wijanarko | : Komisaris |
Mira Tayyiba | : Komisaris |
Gunawan Susanto | : Komisaris Independen |
M. Ridwan Rizqi Ramadhani Nasution | : Komisaris Independen |
Proyeksi Kinerja
Perseroan memproyeksikan kinerja 2023 dengan pertumbuhan pendapatan double digit. Pada pekan ini, Mitratel baru saja menuntaskan akuisisi 803 menara senilai Rp 1,75 triliun dan mengambil alih fiber optik sepanjang 967,1 kilometer senilai Rp 85 miliar.
Aksi korporasi ini menambah jumlah tenant sebanyak 1.327 penyewa baru dan meningkatkan tenancy ratio perseroan. Dari 803 menara yang diakuisisi, sebanyak 562 menara atau 70% di antaranya berada di luar Pulau Jawa.
Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.
“Perkuat pangsa pasar di luar Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi,” kata Theodorus.
Dari sisi fundamental, Mitratel membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% dari Rp 5,6 triliun pada akhir September 2022 menjadi Rp 6,3 triliun pada akhir September 2023. EBITDA marjin juga membaik dari 78,5% pada September 2022 menjadi 80,6% pada September 2023.
Dari total pendapatan Rp6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.