Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Danareksa menargetkan laba konsolidasi Rp 1,2 triliun dan aset Rp 70,13 triliun untuk kinerja sepanjang tahun 2023.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Danareksa Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, target laba bersih setiap tahun bertumbuh sejak pembentukan holding yakni 20 Juli 2022 yang lalu.

Namun jika menelisik data kinerja keuangan, Danareksa mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan pemilik entitas induk senilai Rp 683,25 miliar untuk tahun buku 2022. Nilai laba ini turun 3,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 707,83 miliar.

"Insya Allah di 2023 Rp 1,2 triliun bisa dicapai sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)," katanya dalam Media Gathering di Jawa Tengah, Senin (11/12).

Selain itu, Teguh memaparkan target pendapatan bersih dapat tumbuh hingga 11,5% untuk tahun buku 2023.

Selain laba, Danareksa turut menargetkan total nilai aset konsolidasi Rp 70,13 triliun sepanjang 2023. Jika dibandingan dengan 2022 Rp 53,49 triliun. Teguh menyebut optimisme ini bertujuan untuk membuktikan jika Danareksa mampu memaksimalkan nilai ekonomi aset BUMN. 

Dirinya yakin jika indikator kinerja keuangan Danareksa mampu mencatatkan pertumbuhan, seiring dengan pendapatan yang dibidik melesat 11,5%. Sementara return of equity (ROE) meningkat 3,7% dan debt equity ratio (DER) mengalami peningkatan 0,47 kali. Namun demikian, Teguh mengatakan walaupun ROE naik, tapi masih belum memenuhi target Kementerian BUMN yakni tiga kali. 

Selain itu, dia menjelaskan jika holding BUMN Danareksa ke depannya akan mengutamakan keberlanjutan kinerja keuangan. Hal ini, kata Teguh, hendak diimplementasikan setelah inbreng sepuluh BUMN tuntas. Danareksa ingin laporan kinerja nantinya lebih akurat dan cepat pada 2024.

“Harapannya dapat mempertahankan laporan keuangan yang kredibel. Seperti dilakukan dengan kantor akuntan publik berintegritas dan manajemen risiko yang terukur serta teringrasi,” tuturnya. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail