Perusahaan milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mengganti nama menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk.
Perubahan nama dari emiten dengan kode saham TPIA tersebut merupakan bagian dari strategi Chandra Asri. Hal itu seiring dengan langkah korporasi terkait diversifikasi bisnis yang dilakukan tak hanya di sektor kimia, tetapi juga infrastruktur.
Seiring penggantian nama karena ekspansi perseroan, pada perdagangan Rabu (3/1) pukul 11.40 WIB saham TPIA terpantau menguat 1,75% menjadi Rp 5.800 per lembar. Saham TPIA kembali menguat dari penutupan perdagangan awal tahun yang naik 8,57%. Sedangkan tahun lalu TPIA sahamnya melesat hingga 134,82%.
Head of Corporate Communications TPIA, Chrysanthi Tarigan menyampaikan bahwa perubahan nama tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Jumat, 29 Desember 2023 lalu.
“Perubahaan nama lain telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan,” kata Chrysanthi dalam keterangan resminya dikutip Rabu (3/1).
Chrysanthi mengatakan, perubahan ini juga turut mengakomodasi pertumbuhan TPIA yang semakin besar dan luas untuk memberikan dampak positif yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
Tak hanya pergantian nama perusahaan, Chandra Asri juga mengangkat Anawat Chansaksoong sebagai Direktur Chandra Asri menggantikan Nattapong Tumsaroj yang mengundurkan diri pada 8 Desember 2023. Adapun pencalonan Anawat Chansaksoong diusulkan oleh PT Top Investment Indonesia sebagai pemegang 15% saham Chandra Asri.
“Chandra Asri mengapresiasi setinggi-tinggi kepada Nattapong Tumsaroj atas kontribusi dan dedikasi luar biasa dalam mengawal perjalanan Chandra Asri menjadi perusahaan kimia terkemuka dan solusi infrastruktur di Indonesia,” tambah Chrysanthi.
Pada 2023, melalui salah satu anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA) melakukan diversifikasi bisnis dengan menguatkan bisnisnya di sektor kimia dengan mendirikan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride (Pabrik CA-EDC). Pendirian ini dilakukan demi mendukung pengembangan industri hulu aluminium dan nikel untuk mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri, serta mendukung sektor infrastruktur di tanah air.
Seiring dengan hal itu, perusahaan menguatkan sektor infrastruktur dengan mengakuisisi PT Krakatau Daya Listrik yang saat ini bernama PT Krakatau Chandra Energi (KCE) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Daya Investasi (CDI)
Diharapkan dengan adanya upaya penguatan sektor infrastruktur, pembangunan kompleks petrokimia berskala global yang dilakukan oleh anak usaha TPIA yang bernama PT Chandra Asri Perkasa (CAP) dapat terlaksana dengan baik.
“Selain untuk pengembangan PT CAP, layanan solusi infrastruktur Chandra Asri seperti layanan pelabuhan dan dermaga, ke depannya juga akan memberikan dukungan bagi perkembangan industri lainnya di Cilegon,” tulis manajemen TPIA.
Pada perdagangan Rabu (3/1) saham TPIA terpantau menguat 1,75% menjadi Rp 5.800 per lembar. Sedangkan tahun lalu TPIA sahamnya melesat hingga 134,82%.