PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memberikan kisi-kisi soal pembagian dividen tahun buku 2023 kepada pemegang saham. Hal ini seiring dengan perolehan laba jumbo BRI Rp 60,4 triliun sepanjang 2023.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian terhadap raihan laba ini pastinya akan diserahkan kepada pemegang saham seperti dividen serta pembayaran pajak ke negara.
"Laba BRI menjadi hak pemegang saham melalui pembayaran pajak dan dividen. Laba pada akhirnya kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk selanjutnya dipakai untk kepentingan rakyat," kata Sunarso, dalam paparan kinerja virtual BRI kuartal empat 2023, Rabu (31/1).
Dirinya menjelaskan laba yang diserahkan untuk kepentingan rakyat, akan disalurkan melalui berbagai program pemerintah ke depan. Menurut Sunarso, hal ini menjadi bukti keberhasilan dalam fungsi agent of development dan economic creator.
BRI sebelumnya pernah menyampaikan akan membagikan rasio pembayaran dividen atau dividend payout sebesar 70% dari laba yang diperoleh sepanjang tahun 2023. Bila mengacu pada raihan laba tahun 2023 yang sebesar Rp 60,4 triliun, maka dividen yang ditebar bagi pemegang saham bisa mencapai Rp 42,28 triliun.
Sunarso saat itu menjelaskan, perusahaan optimis dapat memberikan dividen jumbo ke pemegang saham. Keyakinan ini turut didukung oleh rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang mencapai 27,47% padahal kebutuhan CAR BRI hanya 17,5%.
Sebagai catatan, BRI telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 hingga Rp 12,73 triliun atau setara Rp 84 per saham. Sekretaris Perusahaan BRI Agustya Hendy Bernadi dalam keterbukaan informasi ke BEI, Selasa (19/12) mengatakan, rencana pembagian dividen interim BBRI untuk periode tahun buku 2023 telah disetujui Dewan Komisaris pada 15 Desember 2023.