Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah bahwa Erick Thohir telah memelintir ide mengenai BUMN yang akan diubah menjadi koperasi.
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Erick Thohir telah merespons perihal ide dari salah satu tim sukses pasangan calon presiden yang merencanakan BUMN sebagai koperasi. Namun, pernyataan tersebut kemudian dianggap pendapat pribadi Menteri BUMN.
"Ide mengenai BUMN dijadikan koperasi dikatakan bahwa Pak Erick memelintir itu enggak benar. Yang pertama itu, itu terjadi pada saat wartawan doorstop dan Pak Erick menjawab clear masalah itu," ujar Arya di Jakarta, Senin (5/1).
Arya mengatakan, Kementerian BUMN telah melakukan pemantauan terkait dengan pemberitaan dari ide tersebut. Hasilnya, terdapat lebih dari 100 pemberitaan yang ditayangkan secara daring.
"Kami dapatkan 100-an lebih media online yang memberitakan mengenai ide itu yang dilakukan oleh timses. Jadi ya, sudahlah kalau memang sudah salah idenya, terima salah, jangan mengatakan orang lain offside karena dari bukti-bukti yang kami dapat benar kok, ada penyebaran ide-ide itu," kata Arya.
Erick Thohir merespons wacana yang dilontarkan Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN yang mendorong BUMN dijadikan sebagai badan usaha koperasi untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Erick Thohir berpendapat, membubarkan korporasi negara hanya menimbulkan masalah baru. Hal itu mengingat, sebanyak 1,6 juta orang merupakan pegawai BUMN. Ia menyampaikan, para pegawai BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini pertumbuhannya mencapai 5 persen.
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru,” kata dia.
Selain itu, lanjut Erick, seluruh BUMN pada tahun 2023 telah menghasilkan dividen terbesar dalam sejarah di Indonesia, yakni sebesar Rp 82,1 triliun. Bahkan ia menyebut BUMN bisa untung hingga mencapai Rp 250 triliun. Keuntungan itulah yang kemudian digunakan pemerintah menjalankan program berkait dengan kesehatan hingga pangan.
Sebelumnya, Timnas AMIN menegaskan komitmen memperkuat peran BUMN melalui pembenahan tata kelola, bukan membubarkan seperti pemberitaan sebelumnya.
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN Awalil Rizky mengatakan kebijakan dan program pokok terkait dengan BUMN ditulis cukup perinci dalam submisi ke-16 dari misi kedua AMIN untuk mewujudkan visi Indonesia adil makmur untuk semua.
"Sempat beredar informasi bahwa AMIN akan membubarkan BUMN atau diganti dengan koperasi, itu pemberitaan yang keliru dan merupakan saran dari pihak lain yang tidak mewakili Timnas AMIN," kata Awalil di Jakarta.