Emiten Sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan Rp 1,05 triliun sepanjang 2023. Raihan laba tersebut merosot 38,84% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya Rp 1,72 triliun.
Melansir dari laporan keuangan AALI, pendapatan bersih yang ditorehkan senilai Rp 20,74 triliun. Sejalan dengan turunnya laba, perolehan pendapatan juga terkikis 4,96% dari periode 2022 yaitu Rp 21,82 triliun.
Secara rinci, pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya yakni Rp 19,22 triliun. Padahal pada 2022, perusahaan membukukan pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya Rp 19,62 triliun, yang artinya turun 4,96%.
Pendapatan inti sawit dan turunannya senilai Rp 1,5 triliun. Raihan dari inti sawit juga merosot 31,2% jika dibandingkan tahun 2022 yaitu Rp 19,62 triliun. Jika menelisik rincian pendapatan dari kelompok pelanggan, perolehan dari pihak ketiga lebih tinggi yaitu Rp 14,05 triliun dibandingkan pihak berelasi Rp 6,69 triliun.
Beban pokok pendapatan Astra Agro Lestari tercatat Rp 17,97 triliun, turun 0,17% dari periode yang sama tahun sebelum Rp 18 triliun. Penggunaan bahan baku dan biaya pengolahan menyumbang lebih banyak beban pokok pendapatan AALI dengan jumlah yang dibukukan Rp 12,33 triliun. Sementara biaya panen dan pemeliharaan menyumbang Rp 2,95 triliun.
Perusahaan mencatatkan nilai aset hingga 2023 yaitu Rp 28,84 triliun. Aset AALI menyusut 1,37% dari sebelumnya Rp 29,24 triliun. Liabilitas AALI juga menurun 10,36% dibandingkan tahun 2022 yaitu Rp 7 triliun. Sementara ekuitas perusahaan tercatat Rp 28,84 triliun, merosot 1,37% menjadi Rp 29,24 triliun.