Kalbe Farma Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham, Ini Alasannya

Katadata/Zahwa Madjid
RUPST PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang digelar Rabu (3/5).
5/4/2024, 15.59 WIB

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback pada tahun ini. 

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan akan menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun. Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan jumlah saham yang akan dibeli kembali maksimum sebanyak 625 juta lembar.

“Biaya yang timbul dari pembelian kembali saham adalah imbalan jasa atas transaksi pembelian saham di Bursa Efek Indonesia melalui perusahaan perantara pedagang efek, yaitu sekitar 0,11% dari nilai transaksi,” tulis Vidjongtius dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4). 

Kemudian perusahaan berencana menggunakan dana internal untuk menuntaskan aksi korporasi tersebut. Menurut Vidjongtius, perusahaan memperkirakan bahwa dengan menggunakan dana internal tersebut, akan ada dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp 45 miliar. 

Dengan mempertimbangkan hal itu, perseroan memperkirakan laba per saham proforma untuk periode tahun yang berakhir pada 13 Desember 2023 akan menjadi Rp 59,6 per saham. Angka ini menurun dari laba per saham sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 59,8 per saham.

Adapun untuk membatasi harga pembelian saham, perseroan telah menetapkan batas maksimum sebesar Rp 1.600 per saham. Proses pembelian kembali akan dilakukan melalui transaksi di BEI dan KLBF akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.

Apabila mengacu pada peraturan Pasal 9 ayat (1) POJK No. 29 Tahun 2023, pembelian kembali saham oleh perseroan akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan usai tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pembelian kembali saham.

Dengan demikian, Vidjongtius berharap hal itu dapat meyakinkan investor atas nilai saham perseroan secara fundamental. Selain itu, pembelian kembali saham juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengelola modal jangka panjang dengan lebih fleksibel.

“Di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal,” ujarnya. 

Menilik data perdagangan Jumat (5/4) saham KLBF jelang penutupan sore ini melemah 1,33% ke posisi Rp 1.480 per lembar. Adapun selama setahun terakhir ini saham KLBF anjlok cukup dalam hingga 29,19%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila