Bakal Gelar RUPST, AKRA Siapkan Dividen Rp 2,46 Triliun

Dokumentasi AKRA
PT AKR Corporindo Tbk atau AKRA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 29 April untuk menetapkan pembayaran dividen final atas laba 2023.
9/4/2024, 13.52 WIB

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 29 April 2024 yang menentukan besaran dividen final atas laba bersih tahun 2023. Manajemen AKRA mengusulkan dividen Rp 125 per saham atau total mencapai Rp 2,46 triliun. 

Manajemen perseroan mengungkapkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 sebesar Rp 2,78 triliun. Ini berarti dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen AKRA mencapai 88,6% dari total laba 2023.  

“Berdasarkan ketentuan (i) Pasal 21 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan dan (ii) Pasal 70 dan Pasal 71 ayat (1) Undang-Undang. Undang-undang tentang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, penggunaan laba bersih perseroan diputuskan dalam RUPS,” kata manajemen AKRA dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (9/4).

Direksi AKRA mengusulkan kepada rapat penggunaan atau alokasi dana sekitar Rp 2,46 triliun atau Rp 125 rupiah per saham. Jika disetujui, perusahaan akan membayarkan dividen final sebesar Rp 50 per saham. Dividen final itu merupakan nilai dividen yang dibayarkan kepada investor setelah dikurangi dividen interim Rp 25 per saham pada Juli 2023 dan Rp 50 per saham pada Oktober 2023.

Dalam RUPS itu, perusahaan juga mengusulkan dana cadangan sebesar Rp 200 juta. Adapun sisa laba akan dicatat sebagai laba ditahan dan digunakan sebagai modal kerja perseroan.

Riwayat pembayaran dividen AKRA tahun 2019–2023:

TahunDividen per Saham (Rp/Saham)Total Dividen (Rp Milyar)Dividen Payout Ratio (%)
20192244261,3%
20202549453,5%
20212957251,5%
202275148061,6%
2023*125246288,6%

*Menunggu persetujuan RUPS

Sebelumnya, emiten distributor bahan bakar minyak itu mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,78 triliun sepanjang 2023. Raihan laba AKRA meningkat 12,56% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,45 triliun.

Namun, AKRA membukukan penurunan pendapatan 11,47% menjadi Rp 42,08 triliun sepanjang 2023. Pada 2022, perusahaan membukukan pendapatan Rp 47,53 triliun. 

Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan perseroan terus mempertahankan momentum pertumbuhannya yang tidak hanya didorong oleh sektor bisnis inti, yaitu perdagangan dan distribusi serta logistik. Segmen kawasan industri, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE di Gresik, Jawa Timur juga memberikan kontribusi signifikan dari penjualan lahan kepada perusahaan internasional pada 2023.  

“Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga tumbuh sebesar 14% menjadi Rp 4,04 triliun dan memungkinkan perusahaan mendanai ekspansi serta membayar dividen interim yang signifikan kepada pemegang saham," kata Haryanto dalam keterangan resmi, Kamis (21/3).  

Ia menyebut perdagangan dan distribusi BBM dan bahan kimia dasar terus tumbuh didorong oleh meningkatnya permintaan di Indonesia Timur, khususnya dari sektor hilirisasi mineral yang mendorong aktivitas penambangan dan pengolahan. AKRA juga berinvestasi pada infrastruktur logistik dan rantai pasokan yang terdiri dari terminal penyimpanan, kapal, dan mengembangkan platform teknologi informasi perseroan untuk mendukung bisnis utamanya. 

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila