Erick Thohir Minta BUMN Antisipasi Dampak Perang Iran dan Israel

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Menteri BUMN Erick Thohir
18/4/2024, 16.46 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta agar BUMN mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia di Timur Tengah yang saat ini memanas dan berimbas kepada pelemahan rupiah.

Erick meminta BUMN melakukan langkah cepat dalam meminimalisasi dampak global melalui peninjauan ulang ulang biaya operasional belanja modal serta utang yang akan jatuh tempo. Lalu rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi BUMN dalam situasi terkini.

Bagi BUMN di sektor perbankan, Erick ingin agar perusahaan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.

"BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri yang besar agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat," kata Erick dalam keterangan resminya, Kamis (18/4/2024). BUMN ini antara lain Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID.

Erick juga memerintahkan agar BUMN melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Di sisi lain, BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk memitigasi tergerusnya neraca perdagangan. Erick mengatakan BUMN yang memiliki utang luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS agar mengkaji opsi lindung nilai atau hedging untuk meminimalisasi dampak fluktuasi kurs.

"Seluruh BUMN diharapkan dapat waspada dan awas dengan memantau situasi saat ini, mengingat kemungkinan terjadi kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat," kata Erick.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.

"Kita sejak awal telah menyiapkan upaya dalam mengendalikan biaya, mulai dari seperti pemilihan crude yang optimal, pengelolaan inventory, efisiensi biaya pengangkutan dan maksimalisasi produksi high valuable product," ujar Nicke.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso memastikan BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan. BRI juga berkomitmen penuh menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional.

"Tentu seperti arahan, kami akan melaksanakan uji stres dan juga memonitor dengan saksama dampak ekonomi dan geopolitik global terhadap kondisi di tanah air," kata Sunarso.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail