Emiten pengembang properti, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 122,37 miliar pada kuartal I 2024. Perolehan laba tersebut turun 32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 179,59 miliar.
PANI membukukan pendapatan sebesar Rp 640,35 miliar per Maret 2024, turun 27% dari periode yang sama 2023 yang sebesar Rp 877,43 miliar. Manajemen perusahaan menyebut pendapatan pada periode ini dikontribusikan oleh penjualan rumah tapak, ruko, dan kavling tanah komersial yang telah diserahkan kepada pembeli yang tepat berlokasi di PIK 2.
Secara rinci, penjualan tanah kavling dan rumah tinggal berkontribusi sebesar Rp 618,16 miliar. Sewa lahan menyumbang pendapatan Rp 139,86 miliar, sedangkan pendapatan lainnya mencapai Rp 22,05 miliar pada kuartal I 2024.
Beban pokok penjualan PANI juga turun sebesar 34,06% menjadi Rp 269,5 miliar dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang mencapai Rp 408,19 miliar. Meskipun kinerja PANI turun, kas dan setara kas justru melesat 265% menjadi Rp 1,80 triliun jika dibandingkan dengan kuartal I 2023 yang sebesar Rp 494,81 miliar.
Apabila melihat dari sisi neraca, total aset PANI tumbuh tipis 4% menjadi Rp 34,93 triliun per 31 Maret 2024, naik dibandingkan Rp 33,71 triliun pada akhir Desember 2023. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 15,57 triliun pada kuartal I 2024. Sementara itu, ekuitas PANI tumbuh tipis menjadi Rp 19,35 triliun per Maret 2024 ini.
Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma atau Aguan mengatakan perusahaan berupaya melakukan inovasi dan meluncurkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar yang akan ditranslasikan menjadi target marketing sales. Tak hanya itu, PANI akan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha.
“Strategi yang telah dirancang sedemikian rupa untuk sampai ke tujuan jangka menengah dan jangka panjang, paling tidak lima tahun dari sekarang,” ujar Sugianto dalam keterangannya, Selasa (30/4).