Presiden Direktur Garibaldi Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) buka suara soal rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Adaro Green. Dia mengatakan saat ini perusahaan tengah fokus terhadap pengembangan di Adaro Green sebelum mantap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
"One day kami akan ke sana (IPO)," kata Garibaldi saat ditemui Katadata.co.id, Rabu (15/5)
Garibaldi mengarakan jika Adaro Green masih perlu waktu untuk melakukan IPO sebab pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Hydropower masih butuh waktu tujuh tahun untuk beroperasi yaitu sekitar 2030.
Dia menyebut prospek untuk PLTA tersebut memiliki prospek yang luar biasa ke depannya sebab prediksinya permintaan energi hijau akan lebih besar.
"Ke depan dari energi hijau yang kami bangun, masih banyak lagi turunannya. Dari green aluminium, bisa jadi green data center, dan banyak lagi, jadi prospek ADRO masih menjanjikan," tuturnya.
Boy Thohir menyebutkan jika penawaran umum saham perdana atau IPO Adaro Green bertujuan untuk rencana pendanaan ke depannya. Sebab, arus kas dari Adaro Green masih mencukupi untuk melakukan ekspansi.
Dia juga menuturkan saat ini Adaro Green akan fokus membangun bisnisnya terlebih dahulu untuk memperkuat fundamental perusahaan. Boy Thohir tidak ingin upaya pengembangan dilakukan setengah-setengah. Saat itu dia juga menyampaikan jika pun Adaro Green membutuhkan pendanaan dengan nilai fantastis, maka aksi IPO baru akan dilakukan.