Emiten energi baru dan terbarukan (EBT), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 16,75 juta atau setara Rp 272,01 miliar (kurs: 16,239 per dolar AS). Nilai ini setara 46,2% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.
Pembayaran dividen tunai tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BREN, Rabu (29/5) di Jakarta. Selain membagi dividen, sebesar US$ 107,4 juta atau Rp 1,69 triliun, sebesar US$ 1,1 juta dari perolehan laba bersih itu atau 1% akan disisihkan sebagai cadangan.
Perseroan sebelumnya telah membayar dividen interim sebesar US$ 32,87 juta pada 8 Desember 2023. Dengan demikian, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan oleh emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu itu sebesar US$ 16,75 juta.
“Sisa sebesar US$ 56,68 juta atau setara 52,8% sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,” tulis Corporate Communication BREN, Angelin Sumendap, dalam keterangannya, Rabu (29/5).
Perlu diketahui, BREN merajai emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Per 29 Mei, nilai kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 1.355 triliun, menyalip kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 1.117 triliun.
Sebelumnya, BREN membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk US$ 107,41 juta setara Rp 1,68 triliun dengan asumsi kurs RP 15.716 per dolar Amerika Serikat. Perolehan laba BREN naik 17,87% untuk tahun buku 2023 jika dibandingkan periode yang sama 2022 yaitu US$ 91,12 juta.
Seiring dengan meningkatnya laba perusahaan, raihan pendapatan Barito Renewables Energy ini turut naik 4,41% mejadi US$ 594,93 juta atau Rp 9,35 triliun sepanjang 2023. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 569,78 juta.
Menelisik laporan keuangannya, perolehan pendapatan BREN berasal dari penjualan listrik senilai US$ 275,12 juta per 2023. Pada periode 2022, pendapatan dari penjualan listrik yaitu US$ 259,6 juta. Lalu dari segmen penjualan uap, perusahaan meraih US$ 126,52 juta dari sebelumnya yakni US$ 112,14 juta.
Pada perdagangan Kamis ini (30/5), harga saham perusahaan mengalami pelemahan 9,88% ke level Rp 9.125 per lembar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 1.220 triliun. Sejak awal tahun ini, saham BREN menguat 22,07%.