Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan internet milik Elon Musk, Starlink.
Pernyataan ini disapaikan Presiden Direktur TBIG Herman Setya Budi ketika menjelaskan dampak produk internet milik Space X tersebut yang mulai beroperasi di Indonesia kepada perusahaan. Herman mengatakan cara kinerja TOWR dengan Starlink sangat berbeda.
Tower Bersama Infrastructure dengan fiber optiknya berfungsi sebagai media transmisi untuk sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain. Penggunaan kabel fiber optik sebagai media transmisi dari dari node ke internet. Salah satu manfaat kabel ini adalah kecepatan akses dalam transmisi data.
Adapun pengertian fiber optic yaitu suatu materi atau filamen yang terbuat dari bahan serat kaca. Ukuran kabel ini sangat kecil kurang lebih 120 micrometer atau lebih kecil dari satu helai rambut manusia.
Sementara cara kerja Starlink memancarkan jaringan broadband ke bumi lewat satelit. Kemudian jaringan akan ditangkap oleh Starlink Base di area rumah pengguna. Perangkat WiFi Router berfungsi untuk menyalurkan kembali jaringan tersebut ke gawai pengguna.
Namun demikian, kata Herman, ada kekurangan dari Starlink misalnya saja gangguan karena cuaca bahkan kepadatan polusi. Jadi Starlink lebih cocok untuk beroperasi di remote area atau daerah jauh dari pusat yang jarang tersentuh perkembangan teknologi.
"Jadi ini bisa bermanfaat dan mungkin kami bisa kerja sama. Belum ada pembicaraan, tapi kami terbuka untuk peluang kerja sama," kata Presiden Direktur TOWR Herman Setya Budi saat ditemui Katadata.co.id, Kamis (30/5).
Sebagai informasi, jaringan internet satelit, Starlink milik Elon Musk resmi diluncurkan di Indonesia dari di Bali pada Minggu (19/5).
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Luhut mengatakan, peluncuran Starlink akan berdampak baik bagi Indonesia, karena terdapat banyak titik buta internet. Pemerintah dan Starlink sudah menandatangani kesepakatan dan lisensi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan layanan internet berbasis satelit.