Emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan membagikan dividen US$ 222,47 juta atau setara Rp 3,61 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.265 per dolar Amerika Serikat. kepada para pemegang sahamnya. Dividen yang dibagikan tersebut berasal dari laba tahun buku 2023 senilai US$ 278,09 juta atau setara Rp 4,33 triliun.
"Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada perseroan dan dibayarkan secara tunai dalam mata uang rupiah," tulis pengumuman PGAS dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023, Kamis (30/5).
Sementara sisanya yaitu US$ 55,61 juta atau setara Rp 904,63 miliar digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis. "Selanjutnya perusahaan memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi dan hak substitusi untuk mengatur tata cara pembagian dividen," tulis PGAS.
Perusahaan Gas Negara sebelumnya membagikan dividen tunai sebesar 70% dari laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar US$ 326,2 juta. Dividen tersebut setara dengan Rp 141 per saham atau sekitar Rp 3,42 triliun.
Menelisik dari laporan keuangan PGN, perolehan pendapatan perusahaan tercatat US$ 3,64 miliar, atau Rp 56,79 triliun. Torehan pendapatan perusahaan pelat merah ini naik 2,17% sepanjang 2023 dibandingkan 2022 US$ 3,56 miliar.
Bila dirinci, pendapatan PGAS lebih banyak disokong dari hasil penjualan kepada pihak ketiga senilai US$ 2,39 miliar sepanjang 2023, dibandingkan 2022 yakni US$ 2,22 miliar. Menurut laporan keuangan perusahaan, perolehan dari niaga gas bumi lebih banyak mencetak cuan senilai US$ 1,88 miliar. Nilai tersebut naik 7,86% dari sebelumnya yakni US$ 2,22 miliar.
Pada Kamis ini, harga saham PGAS terpantau mengalami kenaikan 1,55% ke posisi Rp 1.635 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 39,76 triliun.