Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (API) Faik Fahmi menyatakan, belum berencana menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering atau IPO. Perseroan baru saja merampungkan proses merger.
"Belum ada rencana (IPO), API akan berfokus pada tata kelola internal saat ini," kata Faik saat ditemui di sela-sela acara Peresmian Angkasa Pura Indonesia, Senin (9/9).
Faik menjelaskan tata kelola internal yang dilakukan adalah menata kembali posisi karyawan API usai merger. Total karyawan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II mencapai 16 ribu orang.
Menurut Faik perusahaan akan menata lokasi kerja para karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pembagian karyawan ini nantinya akan mengisi kantor-kantor di daerah operasi bandara.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengatakan, ada potensi perusahaan pelat merah untuk menjadi perusahaan terbuka pada 2026.
Pria yang akrab disapa Tiko menyebut bakal mendorong induk perusahaan atau holding BUMN untuk IPO. Salah satunya induk perusahaan energi MIND ID. Potensi lain untuk IPO yakni holding BUMN sektor aviasi dan wisata yaitu In Journey serta Pelindo Group.
Angkasa Pura I dan II resmi bergabung atau merger pada Senin (9/9). Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, Indonesia kini memiliki salah satu operator bandara terbesar di dunia usai penggabungan ini. "Di hari ini, Indonesia operator airport menjadi nomor lima terbesar di dunia," katanya.