Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan lebih lanjut kepada manajemen PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank terkait rencana bank Australia, ANZ, dan keluarga Gunawan yang disebut tengah mempertimbangkan untuk menjual kepemilikan saham gabungan mereka.
Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo mengatakan perusahaan tidak mengetahui kebenaran dari isu yang beredar terkait hal tersebut sebab informasi tersebut bukan berasal dari manajemen Bank Panin.
Herwidayatmo menegaskan hingga tanggapan ini disampaikan, tidak ada informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi secara material kelangsungan kegiatan usaha PNBN.
“Selain itu, tidak ada informasi yang dapat memengaruhi harga saham perseroan yang belum diungkapkan oleh perseroan kepada BEI,” kata Herwidayatmo dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (8/10).
Sebelumnya, ANZ dan keluarga Gunawan dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjual kepemilikan saham gabungan mereka di PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank. Nilai pasar saham Panin Bank yang akan dilepas tersebut sekitar US$2 miliar (Rp 30,97 triliun dengan kurs Rp 15.486).
Sumber Reuters mengatakan keluarga Gunawan, yang mendirikan Panin Bank pada 1971, terbuka untuk mengurangi kepemilikan sahamnya sebesar 46,52% dan menjual kendali atas bank ini. Keputusan keluarga pendiri ini sejalan dengan keputusan ANZ, yang telah berusaha untuk keluar dari bank ini selama bertahun-tahun, namun tidak berhasil karena masalah valuasi. Investor yang ingin mengakuisisi saham pengendali PNBN harus melakukan penawaran umum (tender offer).
Data LSEG menunjukkan harga saham PNBN telah naik sekitar 29% dari tahun ke tahun. Para pemegang saham telah menunjuk Citigroup untuk menjalankan proses penjualan saham tersebut. Menurut dua orang sumber Reuters, materi penawaran saham Panin Bank telah dikirim ke calon pembeli. Sumber ketiga menyebut proses penjualan formal akan berlangsung beberapa minggu lagi.
"Keluarga Gunawan fleksibel dalam hal berapa banyak saham yang dapat dijual, tergantung pada harga penawaran," kata dua orang sumber Reuters, Kamis (3/10).
ANZ memiliki 39,22% saham di bank ini. Saham gabungan milik ANZ dan keluarga Gunawan bernilai sekitar US$ 2 miliar (Rp 30,97 triliun) jika dihitung berdasarkan harga penutupan hari Rabu (1/10) sebesar Rp 1.540 rupiah. ANZ dan Citigroup menolak berkomentar mengenai kabar ini. Adapun keluarga Gunawan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.