Stockbit Sekuritas memperkirakan investor yang hanya mengambil dividen tanpa mengikuti penawaran umum perdana saham (PUPS) anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), berisiko memperoleh return yang lebih rendah.
“Bahkan, investor tersebut berisiko mengalami kerugian ketimbang investor yang berpartisipasi dalam PUPS AADI,” tulis Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit Sekuritas, dikutip Senin (18/11).
Ia mengatakan investor yang tidak ikut serta dalam PUPS AADI berisiko menghadapi penurunan harga saham ADRO tanpa mendapatkan keuntungan dari potensi kenaikan harga saham AADI. Selain itu, hak penebusan PUPS AADI juga tidak bisa dijual. Alhasil, investor bisa kehilangan peluang bisnis batu bara termal ADRO dengan valuasi 2,7 kali price earnings (PE) semester pertama 2024, yang lebih rendah dibandingkan rata-rata historis lima tahun ADRO dan perusahaan sejenisnya.
Stockbit Sekuritas memproyeksikan hal tersebut berdasarkan beberapa asumsi. Pertama, harga pembelian saham ADRO dihitung menggunakan harga penutupan bursa pada Selasa (12/11), yakni Rp 3.820 per saham. Kedua, dividen yang dibayarkan ADRO diproyeksikan mencapai batas maksimum sebesar Rp 1.352 per saham, dengan pembayaran yang direncanakan bersamaan dengan pelaksanaan PUPS.
Ketiga, harga PUPS AADI diasumsikan setara dengan batas atas kisaran harga IPO, yaitu Rp5.900 per saham, yang juga merupakan harga maksimum dalam kisaran PUPS. Selanjutnya, rasio pemesanan dihitung sebesar 100:23, artinya setiap pemegang 100 saham ADRO akan memperoleh hak untuk memesan 23 saham AADI dalam PUPS. Terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS digunakan pada asumsi Rp 15.811 per dolar AS.
PUPS Adaro Andalan Indonesia
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, AADI akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan milik Garibaldi Thohir (Boy Thohir) ini menawarkan maksimal 778,68 juta lembar saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO.
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh AADI di BEI adalah sebanyak-banyaknya 7.78 miliar. Dari aksi korporasi ini, AADI mengincar dana segar maksimal Rp 4,59 triliun. Adaro Andalan Indonesia membuka harga penawaran awal di rentang Rp 4.590–Rp 5.900 per saham. PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana anak usaha Adaro Energy itu.