Nilai tukar rupiah kembali melemah 1,04% ke level Rp 16.337 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot sore ini, Senin (30/3). Rupiah tertekan dengan wacana karantina penuh atau lockdown untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi atau Jabodetabek guna menekan penyebaran Covid-19.
Bersama dengan rupiah, sebagian mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, dolar Hong Kong turun 0,03%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 1,13%, rupee India 0,92%, dan baht Thailand 0,25%.
Sementara itu, beberapa mata uang Asia justru menguat. Yen Jepang naik 0,36%, dolar Singapura 0,12%, peso Filipina 0,07%, yuan Tiongkok 0,05%, dan ringgit Malaysia 0,17%.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah di posisi Rp 16.336 per dolar AS, melemah 106 poin dibanding kemarin.
(Baca: Tanpa Intervensi Pemerintah, Kasus Corona RI 2,5 Juta dalam 77 Hari)
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pasar bereaksi negatif akan kemungkinan dilakukan karantina di wilayah Jabodetabek. "Jadi jangan heran kalau mata uang garuda kembali tertekan," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Senin (30/3).
Ibrahim menyebut, terdapat kemungkinan pemerintah akan membatasi akses ke Jabodetabek. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan. Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek.
Untuk penutupan ruas jalan secara teknis, ia menjelaskan bahwa besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik. "Namun langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo hari ini," ucap dia.
(Baca: Data Terbaru Corona di RI: 1.414 Pasien Positif, 122 Orang Meninggal )
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah menjadi 1.414 kasus pada Senin (30/3). Sebanyak 122 orang meninggal dunia dan 75 orang sembuh dari Covid-19. Grafik perkembangan kasus dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.
Ibrahim menjelaskan, banyak pengamat yang mengatakan kemungkinan akan terjadi puncak pandemi virus corona di bulan April 2020. Pemerintah pun harus lebih berhati-hati mengambil kebijakan guna memutus rantai virus tersebut. "Ini supaya apa yang ditakutkan pada bulan April akan terjadi puncak pandemi pada kenyataannya tidak terjadi," tutupnya.
Dalam perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan kembali tertekan dan bergerak di antara Rp 16.290 - 16.500 per dolar AS.