Corona Pukul Bisnis, Sederet Negara Tanggung Gaji Pegawai Swasta

ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Hartmann/foc/dj
Suasana sepi di depan Piramida kaca museum Louvre di Paris seiring pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona di Prancis, Rabu (18/3/2020).
26/3/2020, 18.42 WIB

Aktivitas bisnis terpukul di tengah perang melawan pandemi corona. Berbagai negara menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk menopang keuangan perusahaan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Negara-negara Eropa dan Singapura mengambil langkah agresif dengan menanggung alias mensubsidi sebagian gaji pegawai di sektor swasta.

Pembatasan perjalanan, penutupan wilayah alias lockdown, dan pembatasan kegiatan usaha di berbagai negara memang membuat banyak sektor bisnis terpukul dari mulai pariwisata hingga manufaktur. Kunjungan turis internasional menurun drastis. Ini artinya, bisnis penerbangan, hotel, restoran, hingga hiburan otomatis terdampak.

(Baca: Bayang-bayang Resesi di Asia Tenggara dan Ekonomi Indonesia Tumbuh 0%)

Sedangkan aktivitas industri manufaktur di beberapa negara mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Di Tiongkok -- negara ekonomi terbesar kedua dunia yang juga episentrum pertama corona -- purchasing manager index sektor manufaktur anjlok ke level 35,7 per Februari lalu, terendah sejak krisis ekonomi global 2008. Level yang di bawah 50 ini pertanda kontraksi bisnis.

Maka itu, sederet negara memberlakukan insentif yang agresif bagi dunia usaha, termasuk dalam soal pengupahan pegawai. Berikut rincian kebijakan agresif subsidi gaji di berbagai negara di Eropa dan Singapura, seperti dikutip dari Euractiv, Franch24, analisis Development Bank of Singapore, dan situs pemerintah Singapura:

(Baca: Jaga Daya Beli Masyarakat, Jokowi Rilis Sembilan Kebijakan Bantuan)

Denmark

Pemerintah Denmark menyatakan siap menanggung 75% gaji karyawan swasta dengan nilai maksimal 23 ribu krone atau setara Rp 54,8 juta per bulan  jika terjadi penurunan tajam aktivitas bisnis. Tawaran ini berlaku untuk kurun waktu tiga bulan hingga 6 Juni mendatang. Ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi di tengah kebijakan penutupan perbatasan, sekolah, universitas, dan libur bagi pekerja non-kritis.

Prancis

Pemerintah Prancis juga menawarkan subsidi gaji bagi pegawai swasta. Perusahaan yang terpaksa mengurangi bahkan menunda pekerjaan di tengah pandemi corona bisa mengajukan pendanaan dari pemerintah untuk membayar 70% gaji kotor pegawai dengan nilai maksimal 6.927 euro atau Rp 123 juta per bulan.

Sebanyak 730 ribu pekerja dibayar dengan skema ini per 24 Maret lalu. Adapun pemerintah Prancis telah mengalokasikan dana 8,5 miliar euro atau setara Rp 151 triliun. Tapi angka tersebut diprediksi akan membengkak.

Di tengah penutupan sekolah dan tempat penitipan anak, pemerintah Prancis juga memberikan dana kompensasi “untuk meninggalkan rumah” bagi orang tua yang tidak bisa bekerja dari rumah namun memiliki anak di bawah 16 tahun.

Jerman

Pemerintah Jerman juga memberlakukan subsidi gaji bagi perusahaan yang harus memotong jam kerja ataupun menutup kegiatannya karena pandemi corona. Pemerintah Jerman siap membayar 67% dari gaji bersih dengan nilai maksimal 6.700 euro atau setara Rp 119 juta per bulan.

Inggris

Pemerintah Inggris menyiapkan subsidi sebesar 80% dar gaji kotor hingga maksimal 2.500 poun sterling atau Rp 48 juta per bulan. Ini bisa berlaku mundur mulai 1 Maret untuk jangka waktu tiga bulan. “Tidak menetapkan batasan besaran pendanaan yang tersedia untuk skema ini,” kata Menteri Keuangan Rishi Sunak.

Irlandia

Kebijakan subsidi gaji sementara juga diberlakukan oleh pemerintah Irlandia. Perusahaan yang terdampak oleh masalah pandemi corona bisa mendapatkan penggantian hingga 70% gaji pegawai, dengan nilai maksimal 410 euro per minggu atau 1.777 euro per bulan. Ini setara Rp 31,5 juta per bulan.

Kebijakan khusus juga diberlakukan untuk sektor perawatan anak. Negara membayar seluruh gaji pekerja di sektor ini dan berkontribusi atas biaya-biaya yang dibutuhkan. Tujuannya adalah agar orangtua tidak perlu membayar biaya dan tetap dijamin mendapatkan tempat jika tempat penitipan anak kembali dibuka.

Italia      

Pemerintah Italia memberlakukan paket kebijakan "untuk meredam tekanan sosial". Ini termasuk membayar 80% gaji pegawai untuk periode sembilan minggu hingga maksimal 1.130 euro atau sekitar Rp 20 juta per bulan. Orang yang bekerja mandiri juga mendapatkan bayaran satu kali sebesar 600 euro atau sekitar Rp 10,6 juta.

Spanyol

Pemerintah Spanyol juga siap menanggung gaji pegawai hingga 70% di perusahaan yang terdampak pandemi corona, dengan nilai maksimal 1.412 euro atau sekitar Rp 25 juta per bulan.

Singapura

Pemerintah Singapura merilis paket stimulus ekonomi tahap I bernilai SGD 4 miliar atau sekitar Rp 45 triliun untuk menstabilkan dan mendorong ekonomi. Lebih dari seperempat anggaran dalam paket stimulus ini untuk subsidi gaji sebesar 8% selama tiga bulan untuk lebih dari 1,9 juta pegawai lokal.  

Pengusaha dan ekonom mengharapkan stimulus ekonomi yang lebih besar. Tim ekonom dari bank milik pemerintah Singapura, Development Bank of Singapore atau DBS mengharapkan stimulus tambahan berkisar SGD 14-16 miliar atau setara Rp 158-180 triliun. Ini termasuk penambahan subsidi gaji menjadi 12% selama enam bulan untuk pegawai lokal.

Dikutip dari Washington Post, banyak ekonom menilai, kebijakan subsidi gaji ini bisa berhasil jika pandemi corona berakhir dalam beberapa bulan. Namun, bila pandemi berlarut-larut sehingga pembatasan-pembatasan harus terus dilakukan, maka kebijakan ini akan membuat beban utang negara membengkak, dan upaya mencegah kebangkrutan bisnis pun gagal.