Investor Makin Waswas Dampak Virus Corona, Rupiah Dibuka Melemah Tipis

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (14/2).
14/2/2020, 08.59 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah satu poin ke level Rp 13.695 per dolar AS pada perdagangan Jumat (14/2).  Pelemahan rupiah seiring kecenderungan investor memilih aset aman, seperti emas di tengah ketidakpastian akibat wabah virus corona.

Sejumlah mata uang Asia juga turut melemah pagi ini. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura turun 0,06%, won Korea Selatan 0,05%, yuan Tiongkok dan ringgit Malaysia turun 0,07%, dan baht Thailand 0,04%.

Sementara yen Jepang menguat 0,05%, dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Taiwan 0,1%, peso Filipina 0,11%, dan rupee India 0,1%.

(Baca: Jadi Masalah Global, BI Hitung Virus Corona Sebagai Risiko Inflasi RI)

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan adanya penambahan signifikan korban terinfeksi dan meninggal menyebabkan kekhawatiran pasar. "Ini menyebabkan harga aset berisiko tertekan dan aset safe haven emas melonjak lagi," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (14/2).

Jumlah korban meninggal karena virus corona di Provinsi Hubei pada Rabu (12/2) mencapai 242 orang, tertinggi sejak virus ditemukan. Adapun pada Kamis (13/2), jumlahnya bertambah 116 orang. Adapun total korban tewas di seluruh dunia kini mencapai sedikitnya 1.486 orang. 

(Baca: Impor dari 4 Pelabuhan Tiongkok Anjlok, Bea Cukai Tepis Faktor Corona)

Menurut Tjendra, Provinsi Hubei, Tiongkok menggunakan metode baru dengan mengikutsertakan deteksi lewat CT Scan. Akibatnya, pasar menganggap masih banyak kasus corona yang tidak terungkap. Pasar pun dinilai masih mewaspadai perkembangan terbaru. 

"Harga aset berisiko mungkin saja bisa menguat lagi bila ada komentar-komentar yang meredakan kecemasan," ujarnya.

Tjendra memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di antara Rp 13.650 hingga Rp 13.730 per dolar AS.

Reporter: Agatha Olivia Victoria