Wabah virus corona memunculkan tantangan bagi pariwisata Indonesia. Ini seiring penundaan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Tahun lalu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia salah satunya didominasi oleh wisatawan asal Tiongkok.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 16,11 juta kunjungan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebayak 2,07 juta atau 12,86% di antaranya adalah kunjungan wisman asal Tiongkok.
"Kalau ada larangan berkunjung pasti akan berdampak pada jumlah wisman," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/2). Adapun pemerintah menargetkan 18 juta kunjungan wisman tahun ini.
(Baca: Kominfo Temukan 25 Hoaks tentang Virus Corona)
Ia menjelaskan, jumlah kunjungan wisman Tiongkok berada di posisi kedua terbanyak, setelah Malaysia yang sebesar 2,98 juta kunjungan atau 18,51%. Kunjungan wisman terbanyak selanjutnya yaitu Singapura dengan 1,93 juta kunjungan atau 12,01%, Australia 1,39 juta kunjungan atau 8,61%, dan Timor Lester 1,18 juta kunjungan atau 7,32%.
Selain terhadap jumlah wisman, Suhariyanto memperkirakan wabah virus corona akan mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor antara Indonesia dengan Tiongkok. "Tentunya karena maraknya virus corona mempengaruhi permintaan dan pengiriman barang," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan atau Kemenhub meminta seluruh maskapai di Indonesia menunda sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok guna mencegah penyebaran virus corona. Hal ini sejalan dengan keputusan pemerintah dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, kemarin.
(Baca: Cegah Virus Corona, Jokowi Larang Pendatang dari Tiongkok Masuk RI)
Penundaan itu berlaku mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan. Larangan itu tidak termasuk penerbangan dari dan ke Hong Kong serta Macau.
"Penundaan sementara ini untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular, mengingat salah satu potensi masuknya penyebaran virus yakni akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuk penumpang internasional," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers, Minggu (2/2).
Kebijakan itu berlaku untuk maskapai Indonesia dan asing. Penerbangan transit dari Tiongkok pun diminta untuk ditunda sementara.