Pertumbuhan Investasi Kuartal III Anjlok, Penyebabnya Kondisi Politik?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. BPS mencatat Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada kuartal III 2019 tumbuh 4,21%.
Penulis: Agustiyanti
5/11/2019, 16.06 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada kuartal III 2019 hanya tumbuh 4,21% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan kuartal III 2018 sebesar 6,96%.

"Perlambatan PMTB agak dalam dibanding kuartal III 2018. Situasi politik yang tidak menentu membuat investor memilih wait and see dan masih berdampak ke kuartal III 2019," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/11).

Suhariyanto memperkirakan kondisi investasi akan lebih baik pada kuartal IV 2019, seiring dengan kepastian kabinet yang baru. Pemerintahan yang baru diharapkan dapat menciptakan kepastian investasi. 

Adapun ia menjelaskan, sejumlah komponen PMTB pada kuartal III 2019 mengalami perlambatan pertumbuhan, bahkan terdapat sejumlah komponen yang mengalami kontraksi. Komponen yang mengalami penurunan, yakni kendaraan sebesar 6,34%, peralatan lainnya 1,13%, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 4,14%.

(Baca: Hong Kong Resesi, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?)

Sementara itu, perlambatan terjadi pada komponen bangunan yang tumbuh dari 5,66% pada kuartal III 2018 menjadi 5,03%, mesin dan perlengkapan yang tumbuh dari 22,13% menjadi 7,79%. Di sisi lain, komponen sumber daya hayati (cultivated biological resources/CBR) masih mencatatkan kenaikan pertumbuhan dari 2,54% menjadi 3%.

Suhariyanto menjabarkan, pertumbuhan barang modal jenis mesin yang berasal dari impor melambat, sedangkan barang modal dari dalam negeri mengalami kontraksi. Penurunan juga terjadi pada barang modal jenis kendaraan, baik yang berasal dari domestik maupun impor.

"Pembangunan infrastruktur masih berlangsung di beberapa daerah. Realisasi investasi BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)  meningkat pada kuartal III 2019," jelas dia.

(Baca: Tertekan Ekonomi AS dan Global, RI Diramal Hanya Tumbuh 5,2% pada 2020)

Meski realisasi pertumbuhan investasi yang dicatatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) pada kuartal III 2019 memang tumbuh cukup bagus mencapai 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, menurut dia, porsi realisasi investasi yang dicatat lembaga itu hanya mencapai 14-15% dari PMTB pada Produk Domestik Bruto.

"Sehingga ini tak banyak membantu pertumbuhan PMTB secara keseluruhan," jelas dia.

Seperti diketahui, BKPM mencatatkan penanaman modal dalam negeri dan asing di luar sektor migas, serta keuangan seperti bank dan asuransi.

BKPM mencatatkan realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun. Realisasi Penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9% menjadi Rp 100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8% menjadi Rp 105 triliun. 

Realisasi investasi BKPM bahkan terbesar dalam lima tahun terakhir seperti tergambar dalam databooks di bawah ini.