Dukung RI Masuk Lima Negara Ekonomi Terbesar, Ini Strategi Sri Mulyani

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia perlu menjaga momentum bonus demografi agar dapat masuk kelompok lima negara ekonomi terbesar pada 2045.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
12/9/2019, 16.18 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung Indonesia masuk ke dalam kelompok lima negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Strategi tersebut perlu diterapkan untuk menjaga momentum bonus demografi pada 2030 hingga 2040.

"Apabila bisa jaga momentum ini, kita akan masuk ke negara dengan ukuran lima terbesar dunia," kata dia dalam acara Katadata "Peluncuran Buku Indonesia Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia" di Theater XXI, Jakarta, Kamis (12/9).

Dengan demikian, menurut dia, Indonesia juga akan terlepas dari jebakan negara pendapatan menengah (middle income trap) dan tak mengalami dominasi penduduk tua (aging population) sebelum menjadi negara maju.

Adapun strategi tersebut, yakni pertama, mengarahkan sumber daya yang ada harus diarahkan kepada isu yang fundamental bagi perekonomian ke depan. Hal fundamental tersebut meliputi infrastrukutur, sumber daya manusia, dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

(Baca: Luhut Optimistis RI Masuk Jajaran 5 Ekonomi Terbesar Dunia pada 2045)

Kedua, perbaikan birokrasi pemerintah, tata ruang wilayah, serta sumber daya ekonomi dan keuangan. Keseluruhan tersebut merupakan pondasi dalam menjaga pemerataan dan keadilan ekonomi.

Secara rinci, pada 2020-2030, penguatan pondasi akan dilakukan dengan reformasi perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kemudian, penguatan kualitas sumber daya manusia agar lebih produktif, inovatif, serta kompatibel dengan teknologi dan informasi komunikasi.

Ketiga,  memperkuat proteksi sosial melalui program bantuan sosial. Ini sekaligus menjawab tantangan demografi penduduk.  Keempat, mengarahkan infrastruktur untuk mendukung transformasi industri.

"Proteksi melalui jaminan sosial, bantuan sosial, dan jaring pengaman. Selain itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan insentif fiskal akan didesain semakin solid," jelas dia. 

(Baca: Lima Catatan dalam Potret Ekonomi Indonesia 2014-2018)

Sri Mulyani menjelaskan pemerintah juga telah menyusun strategi untuk memperkokoh daya saing pada 2031-2035. Beberapa upaya yang dilakukan seperti memantapkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan ekonomi hingga memantapkan proteksi sosial.

Selain itu, kedaulatan pangan dan energi diharapkan semakin kuat. Sementara, perekonomian diharapkan semakin mandiri dengan konsumsi kelas menengah yang meningkat, eskpor tinggi, dan APBN yang sehat.

"Kemudian, stabilitas keamanan, politik, dan ekonomi diharapkan terjaga," kata dia. 

Reporter: Rizky Alika