Kuartal II 2019, Ekonomi Wilayah Maluku dan Papua Paling Jeblok

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Ilustrasi anak-anak Papua. BPS mencatat pertumbuhan wilayah Maluku dan Papua pada kuartal II 2019 turun 13,12% dibanding periode yang sama tahun lalu.
5/8/2019, 16.19 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian wilayah Maluku dan Papua paling jeblok pada kuartal II 2019. Ekonomi wilayah Indonesia bagian timur ini turun hingga 13,12% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi wilayah Maluku dan Papua pada kuartal II 2018 yang mampu mencapai 18,18%.

"Untuk Maluku dan Papua disana mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi sebesar 13,12%," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (5/8).

(Baca: Ekonomi Kuartal II 2019 Melambat Hanya Tumbuh 5,05%)

Berdasarkan data BPS, penurunan ekonomi di wilayah Papua antara lain disebabkan oleh penurunan produksi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 57,48 persen.

Selain itu, Indeks Tendensi Komsumen (ITK) yang mencerminkan tingkat konsumsi rumah tangga di wilayah Maluku juga mencatat nilai terendah.

"Nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) kuartal II-2019 tercatat sebesar 125,68 dengan nilai terendah di Provinsi Maluku yakni 112,88. Ini menunjukkan kondisi ekonomi konsumen yang cenderung stagnan," terang Suhariyanto.

(Baca: Pengusaha Keluhkan Bisnis Manufaktur Melambat Akibat Permintaan Lemah)

Dengan kontraksi ekonomi tersebut, kontribusi wilayah Maluku dan Papua terhadap perekonomian nasional hanya mencapai 2,17%, turun dibanding periode yang sama tahun lalu 2,54 persen.

Sementara itu, Pulau Jawa dan Sumatera masih memberikan kontribusi pada perekonomian nasional masing-masing mencapai 59,11 persen dan 21,31 persen.

"Pulau Jawa memberikan kontribusi 59,11% pada perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan 5,68%," terang dia.

(Baca: Sri Mulyani Harap Inflasi Stabil Kerek Keyakinan Konsumen dan Investor)

Di sisi lain, Sumatera tumbuh 4,62 persen, Sulawesi tumbuh 6,76 persen, Kalimantan 5,6%, serta Bali dan Nusa Tenggara 5,05%.

Adapun secara keseluruhan, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2019 hanya mencapai 5,05%, melambat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,27%.

Reporter: Agatha Olivia Victoria