Di Atas Prediksi, Inflasi Juli 2019 Capai 0,31% Karena Harga Cabai

ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Ilustrasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan pada Juli 2019 sebesar 0,31% atau 2,36% secara tahun kalender dan 3,32% secara tahunan karena tingginya harga cabai.
1/8/2019, 14.03 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan pada Juli 2019 sebesar 0,31% atau 2,36% secara tahun kalender dan 3,32% secara tahunan. Infasi Juli 2019 ini secara umum dikarenakan perkembangan harga berbagai komoditas yang menunjukkan kenaikan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara tahunan, angka inflasi masih di bawah target. "Inflasi utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Ini menunjukkan ketergantungan masyarakat terhadap cabai luar biasa," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi 0,31% pada Juli disebabkan oleh komponen bahan makanan. Namun, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi.

Secara rinci, bahan makanan mengalami inflasi 0,80% dengan andil 0,17%. Harga cabai merah naik 0,20%, cabai rawit 0,06%. Di sisi lain, harga pangan yang mengalami penurunan yakni bawang merah deflasi 0,06% dan bawang putih 0,02%.

Kemudian, untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,24% dengan andil 0,04%. Selanjutnya pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan baakr mengalami inflasi 0,14% dengan andil 0,04%. Lalu, pada kelompok sandang naik 0,70% dengan andil inflasi 0,04%. "Inflasi sandang berasal dari kenaikan harga emas perhiasan di 76 kota Indeks Harga Konsumen (IHK)," ucap dia.

(Baca: Inflasi Juli 2019 Diperkirakan Stabil di Level 0,23%-0,28%)

Pada kelompok kesehatan naik 0,18% dengan andil 0,01%. Setelah itu, pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan 0,92% dengan andil 0,07%. Kenaikan pada kelompok pendidikan ini disebutkan Suhariyanto sudah diperkirakan memang akan naik karena sesuai tahun ajaran baru. Kenaikan pada kelompok pendidikan dikarenakan naiknya uang sekolah SMA 0,02%, SD, SMP dan kenaikan uang bimbingan belajar (bimbel) masing-masing sebesar 0,01%.

Sementara kelompok transportasi mengalami deflasi 0,36% dan memberi andil 0,06% karena turunnya beberapa tarif angkutan. Tarif angkutan antarkota turun 0,04%, tarif angkutan udara 0,02% dan tarif kereta juga turun 0,01%. Penurunan tarif angkutan udara dikarenakan turunnya tarif batas atas (TBA) pesawat yang sudah diberlakukan dan adanya diskon 50% terhadap tiket pesawat di hari Selasa, Kamis dan Sabtu pada pukul 10.00 WIB - 14.00 WIB.

Selain itu, menurut komponen inflasi inti tetap stabil pada 0,33% dengan sumbangan 0,20%. Harga bergejolak 0,89% dengan andil 0,18%. Namun, harga diatur pemerintah menyumbang deflasi 0,36% dengan andil 0,07%.

(Baca: Inflasi Juli 2019 Diperkirakan Stabil di Level 0,23%-0,28%)

Angka inflasi ini melebihi prediksi para ekonom sebelumnya. Direktur Riset Center On Reform of Economics (CORE) Pieter Abdullah Redjalam memperkirakan inflasi bulan lalu dalam kondisi stabil di kisaran 0,23%-0,28% secara bulanan. "Inflasi inti Juli saya rasa akan stabil," ucap dia saat dihubungi Katadata.co.id

Dihubungi secara terpisah, Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksikan inflasi bulan Juli tetap terkendali di kisaran 0,27% secara bulanan atau month to month (mom). "Inflasi di kisaran 0,27% secara bulanan didorong melandainya inflasi kelompok harga bergejolak pasca berakhirnya faktor musiman Idulfitri," ucap dia.

Perkiraan inflasi Juli tersebut melandai dari bulan sebelumnya yang tercatat secara bulanan sebesar 0,55%. Josua juga memperkirakan inflasi tahunan per Juli melandai ke level 3,27% secara tahunan atau turun tipis dari bulan sebelumnya di level 3,28%.

Reporter: Agatha Olivia Victoria