Kementerian Keuangan mengumumkan Sukuk Tabungan seri 003 atau ST003 laku terjual Rp 3,13 triliun. Ini artinya, surat berharga negara (SBN) retail tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,56 kali dari target indikatif yaitu Rp 2 triliun, meskipun di bawah target maksimal Rp 5 triliun. Sukuk tabungan yang dijual secara online tersebut diborong para milenial.
Investor dari generasi milenial – usia 19 sampai 39 tahun – mencapai 7.209 investor. Ini artinya, 51,74% dari total 13.932 investor. Meskipun, secara nominal pembelian, paling besar dari kelompok Baby Boomers atau yang berusia 55-73 tahun yaitu sebesar Rp 1,29 triliun atau 41,31% dari total pembelian.
Investor paling banyak berprofesi sebagai pegawai swasta (37,8%), wiraswasta (14,46%), dan PNS/TNI/Polri (12,06%). Sementara itu, investor dengan nominal pembelian paling besar yaitu wiraswasta (30,59%), disusul pegawai swasta (29,06%), dan ibu rumah tangga (13,92%). Adapun rata-rata pembelian per investor sebesar Rp 224,47 juta.
Banyaknya milenial yang berinvestasi dalam sukuk tabungan ini sejalan dengan sasaran Kementerian Keuangan yang memberlakukan penjualan secara online lewat e-SBN. Adapun investor yang tercatat baru menggunakan e-SBN – artinya tidak ikut memesan SBN retail sebelumnya SBR003, SBR004, SBR005, dan ST-002 -- tercatat sebanyak 8.756 investor.
(Baca: Pemerintah Berencana Menjual 10 Surat Utang Retail Sepanjang 2019)
Yang menarik, selain generasi milenial dan Baby Boomers, ada juga investor dari generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST-003 yaitu sebanyak 12 investor. “Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda sudah tertarik untuk berinvestasi pada ST-003 dan menjadi investor potensial di masa depan,” demikian dikutip dalam keterangan tertulis Kementerian Keuangan.
Kementerian Keuangan membuka penawaran ST003 pada 1-20 Februari lalu, dengan minimal pemesanan Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Tingkat kupon yang ditawarkan yakni minimal 8,15%, yang didapat dari suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate ditambah spread tetap sebesar 2,15%. Tingkat kupon disesuaikan setiap tiga bulan.
Dengan perkembangan ini, maka pemerintah telah menjual dua SBN retail sepanjang tahun ini, yaitu Saving Bonds Retail seri 005 atau SBR005 dan ST003. Total penjualan sebesar Rp 7,13 triliun. Setelah ini, pemerintah berencana menawarkan delapan seri SBN retail lainnya tahun ini, yaitu pada Maret, April, Mei, Juli, Agustus, September, Oktober dan November.