Dengan Rp 1 Juta, Milenial Bisa Investasi di Surat Utang Syariah ST003
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka masa penawaran untuk surat utang negara syariah atau sukuk tabungan seri 003 (ST003). Tingkat imbalan atau kupon yang ditawarkan yakni minimal 8,15%. Investor dapat melakukan investasi dengan minimum pemesanan Rp 1 juta.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman berharap instrumen ini dapat memacu generasi milenial untuk berinvestasi. "Kami ingin memasyarakatkan generasi yang sadar investasi. Kami juga mau memperluas basis domestik, terutama milenial," kata dia dalam peluncuran ST003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta, Jumat (1/2).
Masa penawaran bakal berlangsung pada 1-20 Februari 2019. Secara rinci, kupon akan dihitung menggunakan bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days Reverse Repo Rate ditambah spread tetap sebesar 2,15%. Perhitungan kupon sama dengan SBN konvensional jenis Saving Bonds Retail seri 005 (SBR005) yang dijual pemerintah pada Januari lalu.
(Baca: Pemerintah Berencana Menjual 10 Surat Utang Retail Sepanjang 2019)
Adapun perhitungan kupon akan dilakukan setiap tiga bulan. Ini artinya, dengan bunga acuan BI sebesar 6% saat ini, maka kupon berlaku 8,15% untuk tiga bulan pertama sekaligus sebagai tingkat kupon minimal. Kupon tersebut akan diperoleh setiap tanggal 10 dengan potongan pajak kupon 15%.
Sifat perjualbelian (tradibility) ST-003 ialah tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan. ST-003 tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada periode early redemption. Periode pengajuan early redemption adalah pada 27 Januari-4 Februari 2020. Artinya, selain tanggal tersebut, investor tidak bisa mengajukan pencairan dana.
Adapun sukuk tabungan menggunakan struktur akad Wakalah. Sukuk tabungan tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury). Dana dari sukuk tabungan akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur pemerintah, seperti sekolah maupun rumah sakit. Sementara itu, imbalan yang diperoleh investor berasal dari keuntungan infrastruktur tersebut.
(Baca: Sri Mulyani: Proyek Infrastruktur Bisa Molor Belasan Tahun Tanpa Utang)
Luky mengatakan, instrumen ini merupakan peluang bagi investor untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan negeri. "Poinnya instrumen ini sangat menarik," ujarnya.
Calon investor bisa memesan ST-003 dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta, dengan maksimum pemesanan Rp 3 miliar. Pemesanan hanya bisa dilakukan melalui platform online dengan melakukan registrasi melalui sistem elektronik mitra distribusi dan membuat Single Investor Identification (SID).
Pemerintah bekerja sama dengan 11 mitra distribusi untuk menjual ST-003, yang terdiri dari enam bank yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Mandiri Syariah Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk.
Kemudian, dua perusahaan efek yaitu PT Trimegah Sekuritas Tbk dan PT Bareksa serta Tanamduit. Kemudian, perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) yaitu PT Investree dan Modalku.