Nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.200-14.300 per dolar Amerika Serikat (AS) mulai akhir November lalu. Level ini merupakan yang terkuat dalam lima bulanan belakangan atau sejak akhir Juni lalu. Para ekonom memperkirakan nilai fundamental rupiah berada di kisaran Rp 13.000 per dolar AS sekarang ini. Ini artinya, masih ada peluang penguatan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan nilai fundamental rupiah berada di level 13.500 per dolar AS. “(Jadi) masih berpeluang menguat,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (4/12).

Potensi penguatan diyakini Bhima masih terbuka, meskipun ada kekhawatiran di pasar bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan kembali bunga acuannya 25 basis poin pada Desember ini.

(Baca juga: Aliran Deras Dana Asing Buat Rupiah Menguat Hampir Rp 1.000 Sebulan)

Di sisi lain, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan sulit untuk menghitung nilai fundamental rupiah saat ini. Namun, perkiraan dia, nilai fundamentalnya di bawah Rp 14.000 per dolar AS. “Artinya secara fundamental rupiah masih over value dan potensial untuk terus menguat,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika