Alasan Ekonom Dorong Kenaikan Bunga Acuan BI September Ini

Arief Kamaludin|KATADATA
26/9/2018, 18.01 WIB

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan bunga acuan BI 7-Day Repo Rate pada Kamis (27/9). Para ekonom menilai BI perlu mengerek BI 7-Day Repo Rate lantaran bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), hampir pasti menaikkan bunga acuannya, Fed Fund Rate, sebanyak 25 basis poin dalam rapat bulanannya pada 25-26 September waktu setempat.

Direktur Riset Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam menjelaskan, kenaikan lebih lanjut BI 7-Day Repo Rate diharapkan bisa menjaga daya tarik investasi di dalam negeri sekaligus menjaga kepercayaan diri pasar. “Kenaikan ini diperlukan untuk menjaga interest rate differential (selisih suku bunga) agar tidak terjadi capital outflows (arus keluar modal asing),” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (26/9).

Piter mengharapkan kenaikan 25 basis poin atau setara potensi kenaikan Fed Fund Rate. Ini sama dengan proyeksi mayoritas ekonom dalam survei Bloomberg. Adapun saat ini, BI 7-Day Repo Rate berada di level 5,5%, setelah naik 125 basis poin sepanjang Mei sampai Agustus lalu. Kenaikan tersebut untuk merespons Fed Fund Rate yang terus naik hingga kini berada di level 2%.

(Baca juga: Aksi Jual di Pasar Modal Negara Berkembang Mereda)

Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, selain buat mendorong daya tarik investasi di pasar keuangan domestik, kenaikan BI 7-Day Repo Rate juga diperlukan untuk menekan pelebaran defisit transaksi berjalan yang didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi domestik.

“Dengan kenaikan suku bunga acuan tersebut, defisit transaksi berjalan diharapkan dapat terjaga di sekitar 2,5%-2,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” ujarnya. Lebih lanjut, penyesuaian BI 7-Day Repo Rate juga untuk menjaga ekspektasi inflasi hingga akhir tahun sehingga inflasi sesuai prediksi yaitu 3,5%.

Adapun Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menjelaskan tidak ada alasan untuk menunda kenaikan BI 7-Day Repo Rate. "Karena kalau ditunda (kenaikannya), apa urgensinya? Sementara masih ada kenaikan Fed Fund Rate yang berikutnya," ujar dia. 

Di sisi lain, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo sempat menjelaskan kenaikan Fed Fund Rate tidak akan serta merta dikuti pihaknya dengan menaikkan BI 7-Day Repo Rate. Sebab, ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan BI yaitu risiko dan perkembangan global maupun domestik. “Kenaikan bunga akan dilakukan secara terukur,” ujarnya.