Intervensi BI Tak Mempan, Bunga Acuan Diprediksi Naik Lagi

Hari Widowati
5 September 2018, 07:00
dolar 1.jpg
KATADATA/ Arief Kamaludin

Intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing tetap tidak mampu menahan rupiah dari gempuran dolar Amerika Serikat (AS). Bank sentral diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate (7DRR) sebanyak dua kali menjadi 5,25% untuk menahan rupiah di bawah level psikologis Rp 14.000 per dolar AS.

Laporan tim Global Economics & Markets Research UOB Bank untuk Kuartal III 2018 menyebutkan, dolar AS terus menguat seiring rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed dan melambatnya momentum pertumbuhan ekspor Asia akibat eskalasi tensi perdagangan antara AS dan Tiongkok. Hal ini membuat mata uang negara-negara Asia melemah terhadap dolar AS, tak terkecuali rupiah yang sejak awal tahun ini terdepresiasi sebesar 8% terhadap dolar AS.

UOB menyebutkan, sejak menaikkan BI 7DRR sebanyak sebesar 50 bps ke level 4,75% pada Mei lalu BI berjanji untuk melanjutkan upayanya menstabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Namun, upaya intervensi yang dilakukan BI ternyata belum cukup ampuh menahan gempuran di pasar valas global. UOB memprediksi BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5% pada kuartal III 2018 dan 25 bps lagi ke level 5,25% pada kuartal IV 2018.

"Rangkaian kenaikan suku bunga acuan BI ini akan menjaga rupiah stabil di bawah level psikologis Rp 14.000 per dolar AS," kata Tim Riset UOB. Secara keseluruhan, UOB memproyeksikan rupiah akan ditransaksikan di level Rp 13.950 per dolar AS pada kuartal III 2018 dan Rp 14.000 per dolar AS pada kuartal IV 2018 hingga kuartal II 2019.
Pada penutupan perdagangan Selasa (4/9), nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI ditutup di level Rp 14.840 per dolar AS. Ini merupakan level terendah sejak krisis keuangan Asia pada 1998. Selama dua hari berturut-turut rupiah telah menembus level Rp 14.800 per dolar AS. Kontrak swap dolar untuk tiga bulan ke depan bahkan sempat menyentuh level Rp 15.400 per dolar AS.

Selama periode Januari-Agustus 2018, BI telah menggunakan cadangan devisa senilai US$ 13,6 miliar untuk intervensi di pasar. Strategi menaikkan suku bunga acuan dilakukan agar cadangan devisa tidak tergerus terlalu dalam.

(Baca: Perang Dagang Hingga Krisis Argentina Menekan Rupiah Mendekati Rp 14.900)

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...