Ini Profil Perry Warjiyo, Calon Tunggal Gubernur BI Pilihan Jokowi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan saat seminar ekonomi internasional di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/4).
24/2/2018, 09.04 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berisi calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Beberapa sumber Katadata.co.id menyatakan, Presiden hanya mengajukan satu nama sebagai calon gubernur baru BI yaitu Perry Warjiyo.

“Saya dengar begitu,” kata seorang sumber di BI yang enggan disebutkan namanya, Jumat (23/2). Sumber lainnya membenarkan bahwa informasi tersebut berhembus kencang di internal BI.

Kabar Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI yang diajukan Presiden kepada DPR, juga dibenarkan oleh sumber lain Katadata.co.id di pemerintahan. Meski begitu, belum ada keterangan resmi, baik dari pihak Istana maupun DPR.

Anggota Komisi Keuangan DPR Mukhamad Misbakhun membenarkan adanya surat pencalonan, namun isinya masih rahasia. “Yang tahu hanya ketua DPR,” kata dia. Surat akan dibacakan di Rapat Paripurna DPR, lalu dibahas di Badan Musyawarah (Bamus). (Baca juga: Jokowi Sudah Serahkan Nama Calon Gubernur BI ke DPR)

Nantinya, Bamus akan menugaskan Komisi Keuangan untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada calon yang dimaksud. Ketua Komisi Keuangan Melchias Marcus Mekeng sempat mengatakan uji kelayakan dan kepatutan kemungkinan bakal digelar pada April 2018 lantaran masa jabatan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI bakal berakhir pada Mei 2018.

Sebelumnya, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi sempat mengungkapkan, ada empat nama yang disodorkan kepada Jokowi, yaitu Chatib Basri yang pernah menjabat Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro yang juga mantan Menteri Keuangan dan kini menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), petahana Agus Martowardojo, dan Perry.

(Baca juga: Ini Empat Nama Calon Gubernur BI yang Disodorkan ke Jokowi)

Indikasi pencalonan Perry sudah tercium sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya lantaran Perry yang bakal habis masa jabatan sebagai Deputi Gubernur pada April mendatang, tak dicalonkan kembali. Meskipun, ia masih memiliki peluang untuk menjabat satu periode atau lima tahun lagi.

(Baca juga: Beredar Daftar Kandidat Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo Tak Masuk)

Perry merupakan pejabat karier di BI. Ia menjabat Deputi Gubernur sejak 15 April 2013. Jabatan tersebut diperolehnya melalui perjalanan panjang. Ia dicalonkan untuk jabatan tersebut sebanyak empat kali sejak 2009, namun baru berhasil lolos pada 2013.

Ketika itu, Perry yang menjabat Asisten Gubernur BI menang secara aklamasi di Komisi Keuangan DPR, mengalahkan kandidat lainnya yaitu Hendar yang ketika itu menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI.

Pria kelahiran Sukoharjo pada 1959 tersebut telah berkarier di BI sejak 1984. Ia meraih gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat, masing-masing pada tahun 1989 dan 1991.

Sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur, Perry menempati posisi Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.

Sebelum itu, Perry sempat menduduki posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.

Sambil berkarier di BI, Perry juga mengajar sebagai dosen di Pasca Sarjana bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional di Universitas Indonesia (UI) dan dosen tamu di beberapa universitas lainnya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution, Hari Widowati