Keempat, kenaikan harga minyak dunia yang bisa berimbas pada naiknya harga energi di dalam negeri. Ia mengingatkan kenaikan harga energi bisa menekan daya beli. "Seperti kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) beberapa waktu lalu, meski tidak besar tetapi naiknya substansial. Ini berpengaruh ke daya beli," ucapnya. (Baca juga: Paket Dana Tunai buat Pekerja Desa Dipercepat untuk Kerek Daya Beli)

Selain itu, ia juga menyebut empat risiko lainnya, yang semuanya berasal dari global yaitu pertama, pengetatan kebijakan moneter di beberapa negara maju. Bank sentral Amerika Serikat (AS) misalnya, baru saja menaikkan bunga dananya. Kondisi tersebut memicu dana asing berbalik ke Negeri Paman Sam.

Kedua, ekonomi Tiongkok yang masih berpeluang tertekan. Padahal ekonomi Tiongkok sangat memengaruhi ekonomi Indonesia, mengingat Negeri Tirai Bambu tersebut adalah mitra dagang terbesar Indonesia.

Ketiga, kenaikan harga komoditas yang belum bisa dipastikan terus berlanjut. Melemahnya ekonomi Tiongkok, misalnya bisa membuat permintaan komoditas turun sehingga harganya juga turun. Terakhir, yang juga perlu diwaspadai yaitu risiko geopolitik, misalnya, di semenanjung Korea dan Spanyol.

Halaman: