Sambut Lebaran, BI Layani Penukaran Uang Baru Hingga Pelosok

Arief Kamaludin|Katadata
3/6/2017, 07.00 WIB

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan penukaran uang rupiah baru emisi 2016 di sejumlah kota besar dan daerah terpencil. BI memastikan pihaknya menyediakan uang kertas dan logam dalam jumlah yang cukup secara nominal maupun pecahan.

Deputi Gubernur BI, Sugeng, menyebutkan, Monumen Nasional (Monas) menjadi salah satu lokasi penukaran uang di Jakarta. Pelaksanaannya sudah berlangsung sejak 22 Mei 2017. “Hingga 29 Mei realisasi penukaran uang di Monas mencapai sekitar Rp 2,6 miliar dengan 600 orang yang melakukan penukaran,” kata dia dalam Acara Media Briefing di Ruang Pers BI, Jumat (2/6).

Wilayah lain yang bakal menjadi tempat penukaran uang baru yakni, Lapangan IRTI (Jakarta), Gedung Juang (Lampung), Lapangan Puputan (Bali), Masjid Islamic Center (Lhokseumawe), GOR Segiri (Kaltim), Alun-Alun (Bandung), dan Lapangan Benteng (Medan). Penukaran uang juga bisa dilakukan di beberapa titik layanan seperti, di Gedung DPR RI dan Pemerintah Daerah atau Kota.

Bank sentral juga melayani penukaran uang di 120 titik distribusi yang terdiri atas 43 kantor BI di daerah atau satuan kerja kas keliling dan 77 kas titipan di bank komersial. Sebanyak 200 kantor bank di Jakarta juga telah siap menyediakan layanan penukaran uang bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Sugeng menekankan, layanan penukaran uang yang diselenggarakan BI, perbankan, dan sejumlah pihak yang ditunjuk BI tersebut gratis dan dipastikan terbebas dari potensi uang palsu. (Baca juga: Bank Mandiri Sedia Uang Tunai Rp 23,5 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran)

Agar layanan penukaran uang bisa dinikmati oleh masyarakat banyak, BI pun menetapkan membatasi satu orang hanya bisa menukarkan maksimal Rp 3,7 juta di titik pelayanan BI dalam satu hari. “Biar tidak ada orang yang sama berkali-kali menukarkan uang,” ucapnya. Maka itu, masyarakat yang ingin menukarkan uang bakal dimintai kartu tanda penduduk (KTP).

Bukan hanya di kota-kota besar, bank sentral juga bakal memberikan layanan penukaran uang di daerah-daerah terpencil. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi, menyatakan bank sentral akan menjalankan program kegiatan kas keliling di 200 titik pada daerah terdepan, terluar, dan perbatasan. Kategori ini didasarkan pada wilayah yang kesulitan mengakses jaringan perbankan, pegadaian maupun kantor pos.

“Program rutin ini semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat daerah yang mau memperoleh uang emisi 2016 dan tinggal di daerah terpencil,” ucapnya. BI memperkirakan, kebutuhan uang selama Ramadan dan Idul Fitri 2017 sekitar Rp 167 triliun atau naik 14 persen ketimbang Lebaran tahun lalu yakni Rp 146 triliun.