Sambut Keunggulan Trump, Saham dan Mata Uang Asia Berguguran

Agung Samosir|KATADATA
bursa saham
9/11/2016, 13.44 WIB

Indeks harga saham di sejumlah bursa Asia anjlok siang ini. Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat terhadap mayoritas mata uang Asia. Ini terjadi seiring dengan membesarnya peluang kandidat dari Partai Republik Donald Trump dalam memenangkan pemilihan presiden di AS. 

Hari ini (9/11), hingga pukul 11.40, indeks Nikkei 225 tercatat anjlok 4,02 persen, Topix Index (Tokyo) merosot 3,59 persen, Hang Seng Index 2,82 persen, S&P/ASX 200 Index 2,19 persen dan CSI 300 Index 1,18 persen. Hanya MSCI AC Asia Pacific yang tercatat naik 0,49 persen. (Baca juga: Clinton atau Trump, Siapa Paling Bahaya Bagi Bursa Saham?)

Pelemahan ini tidak hanya terjadi di regional Asia, bursa lokal juga terkena imbas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 2 persen ke level 5.358 dalam penutupan sesi pertama perdagangan Rabu ini. (Baca juga: Waspadai Pilpres Amerika, Sri Mulyani: Indonesia Cukup Kuat)

Sementara itu, hingga pukul 11.50, dolar Amerika Serikat terpantau menguat terhadap hampir semua mata uang Asia. Kecuali  terhadap mata uang tiga negara, yakni yen Jepang yang melorot 3,64 persen, yuan Cina 0,39 persen, dan bath Thailand 0,03 persen.

Dolar AS mengalami penguatan paling besar terhadap won Korea dan rupiah, masing-masing 1,76 persen dan 0,90 persen. Dengan pelemahan tersebut, rupiah berada di level Rp 13.201.

Selanjutnya, penguatan dolar AS juga terjadi atas ringgit Malaysia sebesar 0,48 persen, peso Filipina 0,45 persen, rupe India 0,27 persen, dan Singapur dolar 0,19 persen. Adapun kurs dolar AS atas dolar Hongkong stabil.

(Baca juga: Harga Emas Bisa Melonjak kalau Trump Jadi Presiden Amerika)

Reporter: Martha Ruth Thertina