Bank Dunia Hibah Rp 300 Miliar untuk Kelola Hutan Tropis

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Muchamad Nafi
30/5/2016, 12.33 WIB

Bank Dunia menggelontorkan sumbangan kepada Indonesia untuk memperkuat pengelolaan hutan tropis. Badan direksi lembaga keuangan global tersebut juga menyetujui hibah senilai US$ 22 juta atau Rp 300,1 miliar itu untuk menangani kemiskinan masyarakat yang bergantung pada hutan.

Dengan demikian, harapanya, mata pencaharian penduduk setempat teratasi seiring upaya menekan kerusakan lingkungan. Indonesia meperoleh bantuan ini sebagai negara dengan area hutan tropis terbesar ketiga di dunia. (Baca juga: Bank Dunia: Pertumbuhan Indonesia Tergantung Paket Ekonomi).

Dalam hibah ini, Badan Pembangunan Internasional Denmark (DANIDA) berkontribusi 40 juta kroner (US$ 5 juta) yang dibiayai oleh inisiatif global bernama Forest Investment Program (FIP), yatu Program Investasi Hutan. Hibah ditujukan untuk membantu Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

KPH merupakan program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Menurut Bank Dunia, program ini berpotensi memperkuat tata kelola hutan, memperbaiki penggunaan aset sumberdaya alam menuju pembangunan berkelanjutan, dan mengurangi kemiskinan di antara 32 juta rakyat Indonesia yang hidup di sekitar hutan.

Saat ini, KPH berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, dalam kajian Bank Dunia, implementasinya terhambat oleh peraturan yang tumpang tindih, kapasitas terbatas di beberapa tingkat, kurangnya investasi dan pembiayaan, serta informasi yang tidak konsisten. (Baca pula: Bank Dunia: Manfaat Teknologi Digital di Indonesia Masih Timpang).

Karenanya, hibah tersebut diharapkan mendukung KPH dengan memperkuat keahlian pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, pemegang izin pengelolaan hutan dan mempererat kemitraan di antara mereka. Juga, bertujuan mengatasi keterbatasan regulasi dan peraturan yang selama ini mempengaruhi kinerja badan tersebut.

Halaman: