Di ASEAN, Fokus Pemasaran Investasi ke Malaysia dan Singapura

Arief Kamaludin|KATADATA
Kepala BKPM Franky Sibarani
Penulis: Yura Syahrul
25/2/2016, 12.12 WIB

KATADATA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan strategi pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN. Hal ini untuk meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN yang pada tahun lalu meningkat 15 persen menjadi US$ 9,1 miliar. Sedangkan dari sisi komitmen investasi mencapai US$ 22 miliar atau melonjak 79 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan ada dua negara yang menjadi fokus BKPM dalam menarik investasi langsung, yaitu Malaysia dan Singapura. Kedua negara tersebut dipilih menjadi fokus pemasaran karena proporsinya mencapai 97 persen dari total realisasi investasi negara-negara ASEAN pada tahun lalu.

Secara lebih rinci, Franky menjelaskan, Malaysia menjadi fokus pemasaran investasi ke ASEAN berdasarkan tren peningkatan realisasi dan komitmen negara tersebut. Realisasi investasi Malaysia tahun lalu sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi US$ 3 miliar, yang melonjak 73 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan nilai komitmen investasi dari Malaysia mencapai US$ 5,5 miliar atau melambung 148 persen.

(Baca: BKPM Targetkan Investasi Tahun Ini Tumbuh 14,4 Persen)

Di sisi lain, Singapura memang telah lama menjadi sumber investasi Indonesia. Untuk itu, kantor perwakilan BKPM di Singapura akan fokus mengawal strategi pemasaran tersebut. “Selain itu, BKPM telah memiliki tim marketing officer yang khusus menangani Malaysia,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Pemasaran Investasi BKPM di Jakarta, Kamis (25/2), seperti dikutip dari siaran pers BKPM.

(Baca: Perbaiki Kemudahan Berusaha, Pemerintah Revisi 22 Peraturan)

Singapura dan Malaysia memang merupakan dua negara teratas dalam daftar peringkat negara asal realisasi investasi. BKPM mencatat, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura pada 2015 sebesar US$ 5,9 miliar, yang mencakup 3.012 proyek. Sementara komitmen investasi Singapura naik 68 persen menjadi US$ 16,3 miliar.

Dari sisi persaingan untuk menarik minat investasi, kompetitor Indonesia adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Tiga negara tersebut dinilai merupakan negara-negara ASEAN yang seringkali menjadi pilihan bagi investor yang mengurungkan rencananya menanamkan modal di Indonesia. Tahun lalu, berdasarkan data Financial Times, Indonesia menerima 34 persen potensi investasi global yang masuk ke ASEAN. Diikuti oleh Vietnam 19 persen, Malaysia 12 persen, dan Myanmar 9 persen.

(Baca: Pertumbuhan Rencana Investasi Pemodal Domestik Melampaui PMA)

Selain menarik aliran investasi dari Singapura dan Malaysia, BKPM akan mendorong ekspansi investasi ke negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. Langkah mendorong outward investment merupakan bagian dari upaya memenangkan persaingan dan memanfaatkan peluang dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kami sedang merumuskan strategi mendorong outward investment dari Indonesia ke negara-negara ASEAN, yaitu Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar,” kata Franky.

Reporter: Redaksi