KATADATA - Presiden Joko Widodo menugaskan 12 menteri dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi penghubung investasi dengan sejumlah negara. Tugas tambahan ini untuk menindaklanjuti investor yang kesulitan menanamkan modal yang sifatnya goverment to goverment (G to G).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan penugasan yang lebih rinci ini diharapkan membuat investasi menjadi lebih mudah. “Banyak masalah bilateral, menyangkut bisnis, investasi, dan tourism. Negara sahabat suka bingung, siapa nih yang bisa dihubungi,” kata Rizal usai menghadiri DBS Asian Insight Conference 2015 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa, 24 November 2015.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, dengan kebijakan ini, proses penyampaian investasi menjadi lebih mudah. Langkah tersebut juga bertujuan mendorong kerja sama ekonomi seperti perdagangan. “Presiden tugaskan menterinya untuk diplomasi ekonomi, untuk di-follow up agar ke depan lebih efektif.”
Agar berjalan lancar, BKPM mendukung menteri yang mendapat tugas khusus, misalnya menindaklanjuti investasi dari pengusaha asing atau swasta. Investor bisa menghubungi satu orang yang paham dengan baik atas minat investasinya. Misalnya, melalui menteri untuk investasi G to G atau perwakilan BKPM untuk swasta. (Baca juga: Saingi Vietnam, Pemerintah Dorong Pengembangan Kawasan Industri).
Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menjadi penghubung dengan negara di Timur Tengah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil untuk Jepang, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menjadi penghubung dengan Cina.
Sementara itu, untuk Amerika Serikat dan negara lain di benua Amerika diserahkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia berbagi peran dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kemudian, kawasan Eropa diamanatkan kepada Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan India diemban oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Lalu, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan dipercaya sebagai penghubung ekonomi dengan Singapura, Rizal Ramli dengan Malaysia, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bertugas menangani ASEAN di luar kedua negara tersebut. (Baca pula: Dari 18 Kesepakatan Bisnis dengan Amerika, BKPM: Dua Investasi Baru).
Untuk mengelola calon investor dari Taiwan dan Hongkong, Presiden Jokowi menugaskan Franky Sibarani. Adapun Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf ditunjuk sebagai penghubung dengan Korea Selatan.
Lebih lanjut, Franky menyatakan telah menyiapkan tiga strategi utama dalam menghadapi persaingan ketat menarik investasi di Asia. Hal iniseiring prediksi booming ekonomi di kawasan tersebut, yang kerap disebut sebagai Abad Asia. Tiga strategi tersebut yaitu perbaikan iklim investasi, pendekatan pemasaran secara menyeluruh (end to end) dan pemberian insentif investasi untuk menarik minat investasi. “Itu penting untuk menarik investasi asing dalam kompetisi global di Abad Asia,” ujarnya.
Saat ini pertumbuhan ekonomi dunia memang masih cenderung melemah mendekati dua persen pada 2000-an. Namun, ekonomi Asia, khususnya Asia Timur, terus bertumbuh hingga 8 persen. Asia diprediksi menyumbang 40 persen terhadap ekonomi global dalam 15 tahun. Kontribusi tersebut akan meningkat menjadi 50 persen pada 2050.
Menurut Franky, beberapa hal yang telah dilakukan dalam perbaikan iklim investasi yakni peluncuran izin investasi tiga jam. Syaratnya, investasi tersebut mempekerjakan minimal 1.000 orang dan atau nilainya minimal Rp 100 miliar. Dalam layanan ini, investor dapat mengurus izin investasi, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan akte pendirian tanah serta surat booking tanah. “BKPM juga menyiapkan berbagai layanan investasi seperti Tanda Daftar Perusahaan dan Nomor Induk Kepabeanan untuk dapat masuk dalam layanan investasi tersebut,” kata Franky.