Deal Investasi Amerika Serikat

Agus Dwi Darmawan
29 Oktober 2015, 16:06

KATADATA - Lawatan singkat Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat berbuah kesepakatan bisnis senilai US$ 20,3 miliar. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Frangky Sibarani, kesepakatan bisnis tersebut ada yang sudah dalam tahap tanda tangan (12 kesepakatan) dan adapula yang masih dalam tahap pengumuman (6 kesepakatan). Meski demikian, kesepakatan yang tercatat dalam tahap pengumuman tersebut ada yang sudah memiliki izin prinsip di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Rencananya, komitmen investasi baru yang disepakati, akan dialokasikan ke sektor-sektor yang selama ini belum tersentuh, misalnya sektor industri baja, kelistrikan dan transportasi. Beberapa sektor tersebut menjadi lahan baru garapan investor Amerika karena untuk periode 2010 hingga kuartal III 2015, mayoritas investasi adalah di sektor pertambangan.

“Ini akan kami kawal, karena dalam upaya positif mendiversifikasi sektor investasi dari Amerika yang masih didominasi pertambangan” ujar Franky, Rabu 28 Oktober 2015.

Sekretariat Kabinet melaporkan komitmen investasi dan perdagangan terbesar kali ini berasal dari kerja sama antara Corpus Christie Liquefaction dan PT Pertamina yang tertuang dalam perjanjian jual beli gas alam senilai US$ 13 miliar. Meski demikian proses kerja sama dua perusahaan ini, sebenarnya telah berlangsung sejak 4 Desember 2013. Kesepakatan besar lainya terjadi antara General Electric dengan PT PLN, Cikarang Listrindo, PT Indonesia Power dan PT Kereta Api Indonesia senilai US$ 1,7 miliar. Jumlah dua komitmen tersebut mencapai 72,6 persen dari jumlah keseluruhan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami