KATADATA ? Petronas Carigali Muriah Ltd mengumumkan produksi perdana gas dari Lapangan Kepodang Blok Muriah sebesar 56 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi perdana ini dilakukan pada akhir Agustus lalu.
?(Produksi) gas akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 116 juta kaki kubik per hari, sesuai dengan kesiapan PLN,? ungkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi dalam keterangan pers yang diterima katadata, di Jakarta, Rabu (2/9).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah berkomitmen membeli gas yang diproduksi Petronas dari Lapangan Kepodang hingga 2026. Komitmen ini tertuang dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Petronas dengan PLN yang ditandatangani pada pertengahan 2012.
Produksi gas dari Lapangan Kepodang akan dialirkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Semarang Jawa Tengah. Dari total kapasitas pembangkit Tambak Lorok sebesar 1.000 Megawatt (MW), lapangan gas Kepodang akan menyumbangkan listrik sebesar 600 MW.
Presiden Petronas Carigali Muriah Ltd. Hazli Sham Kassim mengatakan keberhasilan Lapangan Kepodang mengalirkan gas perdana ini berkat kerja sama yang baik seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan penuh dari pemerintah Indonesia. Di tengah kondisi harga minyak dunia yang sedang rendah, Petronas masih bisa memenuhi komitmennya di Blok Muriah.
Lapangan Gas Kepodang, Blok Muriah memiliki luas wilayah sebesar 2.778 km2 dan berlokasi di lepas pantai Jawa Timur, 180 km Timur Laut Semarang. Petronas Carigali Muriah Ltd mengoperasikan wilayah kerja Blok Muriah, dengan kepemilikan sebesar 80 persen, sementara sisanya sebesar 20 persen dipegang oleh Saka Energi Muriah Ltd.