JK Sudah Bertemu Sri Mulyani

KATADATA
Penulis: Yura Syahrul
2/7/2015, 19.54 WIB

KATADATA ?  Wakil Presiden Jusuf Kalla dikabarkan sudah bertemu dengan Sri Mulyani untuk menjajaki kemungkinan kembalinya Managing Director Bank Dunia itu ke Indonesia dan masuk ke jajaran Kabinet Kerja.

Menurut sumber Katadata, pertemuan itu terakhir kali dilakukan saat JK bertemu dengan Sri di Nusa Dua Bali, di sela-sela acara International Solar Energy Society (ISES), 10 Juni lalu.

Kala itu, mereka sama-sama menjadi pembicara dalam seminar internasional soal energi tersebut. Tak cuma itu, sehari sebelum bersirobok di Bali, Sri dan JK juga bersua dalam acara Green Infrastructure Summit di Jakarta. ?Pertemuan Pak JK dan Bu Sri itu menjelang acara pernikahan anaknya Presiden Jokowi,? ujarnya.

Menurut sumber itu, Kalla bahkan sudah membicarakan langsung dengan Sri Mulyani kemungkinannya untuk menduduki posisi menteri ekonomi. Kabar terakhir menyebutkan, Presiden Joko Widodo kini juga tengah mempertimbangkan dua alternatif posisi untuk Sri, yaitu Menteri Keuangan atau Menteri Koordinator Perekonomian. Atas tawaran itu, Sri belum memberikan jawaban.

Ketika dimintai konfirmasi, Jusuf Kalla tak membantah pernah bertemu dengan Sri Mulyani di forum ISES tersebut. Namun, ia menyangkal melakukan pembicaraan khusus soal jabatan menteri dengan Sri Mulyani di forum itu. ?Hanya bicara soal energi,? kata Jusuf Kalla melalui pesan pendek (SMS) kepada Katadata, Kamis (2/7) malam.

Ihwal pendekatan JK kepada Sri, sesungguhnya sudah beberapa kali dilakukan, termasuk saat awal pembentukan kabinet. Meski kedua tokoh ini kerap diberitakan berseberangan, termasuk dalam kasus Century, mereka tetap menjalin komunikasi. ?Setiap JK ke Amerika, bahkan selalu bertemu dengan Sri Mulyani,? ujar sumber lainnya.

Dalam kasus Century, JK dalam sejumlah kesempatan memang menyudutkan Sri, yang dianggap bertanggungjawab penuh atas bailout Bank Century. Ia berkali-kali menyatakan tak menyetujui langkah itu, dan merasa tak pernah dilapori oleh Sri sebelum keputusan tersebut diambil.

Aroma perseteruan keduanya kembali mencuat beberapa waktu lalu, saat Sri diperiksa dalam kasus dugaan korupsi penjualan kondensat PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI). Kali ini giliran Sri yang menyudutkan JK. Dalam pemeriksaan, Sri menyatakan bahwa kebijakan TPPI itu diambil dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Nama Sri kini kembali mencuat, di tengah santernya beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan segera melakukan perombakan kabinet setelah hari raya Idul Fitri. Menurut ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetiantono, sinyal keinginan Jokowi untuk merekrut Sri pun ditunjukkan saat pertemuan dengan sejumlah ekonom di Istana Negara, Senin (29/6) lalu. ?Saat saya sebut SMI (Sri Mulyani Indrawati), presiden hanya tersenyum. Tapi saya berani simpulkan, presiden memang menginginkan SMI,? katanya.

Reporter: