BKPM: Realisasi 100 Proyek Investasi Sudah 37 Persen

KATADATA
BKPM mencatat realisasi proyek investasi sudah mencapai 37 persen dari rencana Rp 219,7 triliun.
15/6/2015, 15.30 WIB

KATADATA ? Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat tingkat kemajuan 100 proyek penanaman modal asing (PMA) tahap pertama sudah mencapai sekitar 37 persen.  Dari total proyek senilai Rp 219,7 triliun di tujuh sektor, investasi yang sudah direalisasikan sebesar Rp 80,7 triliun.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, realisasi proyek ini berasal dari izin prinsip periode 2010-Maret 2015. Meski begitu, tingkat kemajuan ini tergolong cukup cepat. ?Mayoritas dari 100 kegiatan ini bersifat joint venture antara dalam negeri dan PMA,? kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (15/6).

Franky kemudian melakukan uji petik terhadap pelaksanaan kegiatan investasi di delapan proyek di wilayah Jawa Tengah dan Banten. Total realisasi investasi di delapan perusahaan tersebut mencapai Rp 26,2 triliun dari rencana investasi sebesar Rp 50,7 triliun.

?Jadi delapan investasi tersebut adalah sample (contoh) dari 100 kegiatan investasi dan realisasinya di atas 50 persen,? katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, apabila delapan perusahaan tersebut telah menyelesaikan investasinya, maka akan menambah tenaga kerja langsung sebanyak 10 ribu orang. Kemudian  ekspor produk senilai US$ 800 juta per tahun, dan penghematan devisa atau substitusi impor senilai US$ 810 juta per tahun.

?Selain itu akan ada tambahan pembangkit listrik sebesar 986 megawatt yang dialokasikan bagi kepentingan umum sebesar 662 megawatt dan keperluan sendiri sebesar 324 megawatt,? kata Franky.

Kedelapan perusahaan tersebut adalah pabrik semen PT Cemindo Gemilang di kabupaten Lebak, Banten dengan rencana investasi Rp 10,6 triliun dan realisasi saat ini telah mencapai 80 persen. PT Lestari Banten Energi (pembangkit listrik tenaga batu bara) berlokasi di Kabupaten Serang dengan rencana investasi sebesar US$ 1 miliar dan realisasi investasi 75 persen.

PT Semarang Garment (Kukdong Corp, Korea Selatan) dengan realisasi investasi sebesar US$ 5 juta dan saat ini sudah berproduksi. Satu lagi anak usaha Kukdong Group yakni PT Kukdong Apparel Batang dengan rencana investasi US$ 15 juta namun masih terkendala pembebasan lahan.

PT Sri Rejeki Isman (Sritex) (Tbk). di Kabupaten Sukoharjo dengan rencana investasi perluasan sebesar Rp 5,2 triliun dan realisasi investasi sebesar 42,3 persen. PT Rayon Utama Makmur dengan rencana investasi sebesar US$ 250 juta dan realisasi investasi sebesar US$ 162 juta.

PT Asahimas Chemical di Kota Cilegon dengan rencana investasi sebesar US$ 400 dan realisasi investasi sebesar 29,5 persen. PT Chandra Asri Petrochemical (Tbk) di Kota Cilegon dengan rencana investasi sebesar Rp 3,7 triliun dan realisasi sebesar 49,8 persen.

?Terakhir ada PT Synthetic Rubber Indonesia di Kota Cilegon dengan rencana investasi sebesar US$ 400 juta dan realisasinya baru mencapai angka US$ 53 juta,? kata Franky.

Di kesempatan yang sama Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyambut baik kegiatan investasi di wilayah Jawa Tengah. Azhar menyebut geliat investasi di wilayah Jawa Tengah ini akan mengurangi urbanisasi dan juga menjaga daya beli buruh karena mayoritas tenaga kerja merupakan warga lokal.

?Karena kalau di wilayah Jabodetabek lagi maka buruh banyak yang datang ke Jakarta dan berakibat daya beli mereka terpotong untuk pengeluaran wajib seperti tempat tinggal,? kata Azhar.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution