KATADATA ? Pasar saham Indonesia mencapai rekor baru tertinggi akhir pekan lalu, mencapai level 5.323 pada Jumat (23/1). Indeks mengalami penguatan dalam lima hari dengan kenaikan 3,4 persen dalam sepekan. Mengawali pekan ini, indeks malah berbalik melemah cukup dalam hari ini.
Hari ini, Senin (26/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 1,2 persen dan kembali ke level 5.260. Analis mengatakan penurunan indeks disebabkan oleh kisruh di Yunani dan situasi politik dalam negeri.
Analis KDB Daewoo Betrand Raynaldi mengatakan kedua faktor tersebut membuat investor khawatir sehingga berdampak pula pada penurunan Indeks hari ini. Kemenangan partai oposisi pada pemilu di Yunani membuat pasar khawatir negara ini akan keluar dari Uni Eropa.
Di dalam negeri, perselisihan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang berlanjut hingga penetapan pimpinan KPK sebagai tersangka. Setelah penetapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto sebagai tersangka, status yang sama juga akan dialami oleh dua pimpinan lainnya, yakni Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar terkait upaya pemberantasan korupsi pada pemerintahan Jokowi.
"Sebenarnya politiknya sudah bagus. Tapi karena masalah itu, membuat pasar ragu apakah masalah korupsi bisa diselesaikan atau tidak? Pasar akan melihat koordinasi antara Joko Widodo dan bawahannya," kata Betrand kepada Katadata, Senin (26/1).
Menurut dia, kekhawatiran ini hanya sementara, dan diperkirakan selesai pekan depan seiring dengan adanya tindakan dari pemerintah. Dia juga tidak melihat, kisruh ini akan memengaruhi Indeks lebih dalam.
Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi juga mengatakan, investor masih memandang permasalahan di kedua institusi, bukan di Presiden. Untuk itu, belum berdampak signifikan pada IHSG. Namun, jika dukungan pada Jokowi mulai berkurang di parlemen maupun media, bukan tidak mungkin pasar akan berbalik.
"Tergantung bagaimana gangguan politiknya. Saya tidak mau berspekulasi kalau Budi Gunawan jadi dilantik. Tapi kalau legitimasi (Jokowi) dipertanyakan, pasti akan ada gangguan ke market," ujar Eric.
Sementara itu, Analis Ascend Agus Susanto Benzaenuri mengatakan, pada hari ini bursa Asia juga melemah karena masalah di Yunani. Hal ini kemudian juga berdampak pada bursa Indonesia.
"Apalagi, IHSG sudah sempat naik pekan lalu maka hari ini diwarnai aksi profit taking. Indeks Dow Jones juga melemah lantaran rilis kinerja keuangan beberapa emiten tercatat negatif," ujarnya.