KATADATA ? Pasar merespons negatif pengesahan RUU Pemilihan Kepala Daerah yang menghapus pemilihan pemimpin daerah secara langsung. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah langsung terjun bebas setelah dibuka pagi ini.
Dalam penutupan sesi I, IHSG turun hingga 84,46 poin (1,62 persen) menjadi 5.116,91. Sedangkan rupiah di pasar spot melemah 46 poin (0,49 persen) menjadi Rp 12. 029 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB dibanding penutupan sebelumnya sebesar Rp 11.983 per dolar AS.
Kepala ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan pelemahan rupiah dan IHSG disebabkan keputusan DPR yang mengesahkan RUU Pilkada yang menghapuskan pemilihan langsung, melainkan pemimpin daerah melalui DPRD.
Fauzi mengatakan adanya pengesahan itu, memperlihatkan kemampuan presiden terpilih Joko Widodo untuk melakukan reformasi ekonomi menjadi terbatas. Dikhawatirkan kebijakan yang diajukan nantinya akan terganjal di DPR.
Menurut dia pemilihan kepala daerah melalui DPRD merupakan wacana baru. Ide ini diusung lebih untuk memberikan sikap keras kepada koalisi Jokowi-JK. "Wacana pilkada melalui DPRD kan bukan sikap rasional. Setelah kita hidup di era reformasi sejak 1999, mengapa baru sekarang (pemilihan tak langsung)?" ujar dia ketika dihubungi Katadata, Jumat (26/9).
Selain karena sentimen negatif akibat pengesahan RUU Pilkada, pelemahan juga dipengaruhi oleh kondisi regional yang melemah. Tercatat hampir semua bursa di Asia Pasifik mengalami pelemahan. Beberapa indeks seperti Nikkei 225 turun 0,86 persen, Hang Seng turun 0,4 persen, bursa Singapura dan Malaysia juga turun masing-masing 0,09 persen dan 0,34 persen pada sesi perdagangan pukul 12.00 WIB. Fauzi menyebutkan melemahnya bursa regional ini disebabkan pengaruh prospek penguatan dolar AS akibat rencana kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya.
Pelemahan rupiah itu sesuai dengan riset Maybank hari ini yang menyebut rupiah akan terus melemah dan berada pada level psikologis Rp 12.000 per dolar pagi ini. Pada pasar modal, investor asing melakukan aksi jual sebanyak US$ 46.22 juta dalam sesi ketiga berturut-turut kemarin. (Baca: RUU Pilkada Disahkan, Rupiah dan IHSG Anjlok)