Menko Perekonomian Setuju Jonan Jadi Dirut PLN

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
18/8/2014, 14.47 WIB

KATADATA ? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terus mengupayakan Ignasius Jonan untuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Menurutnya, hal ini sudah disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Tim Penilai Akhir.

"Sudah kami sepakati, artinya sudah lapor ke Pak Menko. Sudah setuju, tapi sekali lagi tergantung perkembangan," ujar Dahlan di Jakarta, Senin (18/8).

(Baca: Dahlan Usul Ignasius Jonan Sebagai Dirut PLN)

Menurut Dahlan, karakter Jonan yang berani serta prestasinya yang baik selama memimpin Kereta Api Indonesia (KAI), dianggap sebagai nilai lebih untuk bisa memimpin PLN. Meski begitu, Dahlan tidak bisa segera menunjuk Jonan sebagai pengganti Nur Pamudji, Dirut PLN sebelumnya, yang sudah mengundurkan diri pada tahun lalu. Persoalannya, nama Jonan juga disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menjadi menteri perhubungan.

Dahlan juga mengaku telah menyampaikan maksudnya tersebut kepada Jonan. Namun, Jonan masih meminta waktu untuk memikirkan tawaran tersebut. ?Kalau saya ingginnya dia (Jonan) jadi Dirut PLN. (tapi) Kelihatannya tidak bisa diputuskan dalam waktu dekat. Praktis sudah setuju, tapi formalnya belum. Kita tunggu 1-2 minggu ini,? ujarnya.

Dalam Jonan berhasil membalikkan kinerja keuangan KAI, dari rugi bersih Rp 83,5 miliar pada 2008, menjadi laba Rp 154,8 miliar pada 2009. Tahun lalu, BUMN tersebut mencatatkan laba sebesar Rp 560,4 miliar.

(Baca: Ignasius Jonan, Tangan Dingin Mereformasi PT KAI)

Jonan juga berhasil melipatgandakan aset KAI dari Rp 5,7 triliun pada 2008, naik hingga tiga kali pada 2013 menjadi Rp 15,2 triliun. Sementara dari sisi pelayanan, Jonan juga memberantas praktik percaloan dengan sistem boarding pass dan penjualan tiket secara online serta melalui toko ritel yang bekerjasama dengan KAI.

Fasilitas umum seperti toilet gratis dan ruang menyusui dibangun di stasiun. Semua kereta pun dilengkapi dengan penyejuk udara (AC) dan larangan merokok bagi setiap penumpang.

Meski demikian, pengamat energi dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) Kurtubi meragukan kemampuan Jonan mengelola PLN. "Dia (Jonan) bagus dari sisi perhubungan, tapi belum terlihat dari sisi tata kelola energi," ujarnya.

Petrus Lelyemin

Reporter: Redaksi