Tim Ekonomi Jokowi Diharapkan dari Kalangan Teknokrat

Jokowi & JK KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
30/7/2014, 08.28 WIB

Selain itu juga kandidat memiliki integritas dan profesional di bidangnya. Namun Destry tidak hapal nama-nama yang memenuhi kriteria tersebut. Yang terpenting baginya adalah kalangan profesional dan bukan dari kalangan politisi.

Direktur Eksekutif  Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengusulkan supaya kabinet ekonomi di pemerintahan Jokowi yang memahami pelaku ekonomi. Karena dia melihat, selama ini menteri yang dipilih untuk menjabat di bidang ekonomi tidak sesuai dengan platform yang diusung presiden, seperti kabinet ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mencanangkan ekonomi kerakyatan. Tetapi menurutnya menteri yang menempati posisi itu tidak memiliki latar belakang platform tersebut. 

"Misalkan ekonomi berdikari (yang dicanangkan Jokowi) tapi orang yang mengisi kabinet bidang ekonomi  tidak ada rekam jejak, maka pandangan masyarakat akan  negatif," tutunya.

Dia juga tidak mempermasalahkan kabinet ekonomi berasal dari anggota partai politik, yang terpenting memiliki kompetensi teknokratif dan memahami konsep. Menurutnya pada dasarnya masyarakat menilai kinerja sesuai dengan yang mereka lakukan.

"Saya tidak harus menyebut nama, yang penting poinya itu.  Ada cukup banyak dan tidak terlampau sulit (memilih menterinya)," ujarnya. 

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, yang mendampingi Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan, mengaku belum membicarakan perihal susunan kabinet yang akan masuk dalam pemerintahannya. Menurutnya, dia dan Joko WIdodo, mengaku sama-sama setuju kabinet mereka akan diisi oleh kalangan profesional. Namun, bukan berarti kalangan profesional bukanlah merupakan orang partai. Artinya pengusaha yang merupakan politisi partai masih bisa terpilih.

Halaman:
Reporter: Rikawati