Boediono: Krisis Segera Datang, Kita Harus Siap

Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago
Penulis:
Editor: Arsip
21/10/2013, 00.00 WIB

KATADATA ? Wakil Presiden Boediono menyampaikan peringatan yang mengejutkan bahwa ancaman krisis moneter masih akan mengancam perekonomian Indonesia. Krisis itu akan datang seiring dengan rencana kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang akan menghentikan stimulus moneter.

"Krisis akan datang, namun saya tidak tahu seberapa besar dan kapan persisnya," ujar Boediono dalam wawancara khusus dengan tim Katadata di kediamannya di Jakarta, Jumat malam, 18 Oktober 2013.

Menurut Boediono, selama ini The Federal Reserve telah menginjeksi moneter sebesar US$ 85 miliar setiap bulan untuk mendorong perekonomian. Namun, dalam waktu dekat, Amerika akan menghentikan injeksi moneter tersebut.

Artinya, kata dia, jika semula banyak likuiditas di pasar, nantinya kondisi likuiditas akan lebih normal, bahkan cenderung ketat. Nah, kebijakan tersebut akan memberikan dampak luar biasa terhadap perekonomian global. "Sebab, baru diumumkan akan dikurangi saja, dampaknya sudah mendunia. Apalagi, jika sudah diterapkan."

Pada awal Juli lalu, mata uang negara-negara Asia dan kawasan lainnya mengalami pelemahan seiring dengan pengumuman bank sentral AS yang akan menghentikan quantitative easing atau injeksi moneter untuk
untuk memompa perekonomian Amerika Serikat.

Rupiah, bahkan merupakan salah satu mata uang yang terpuruk paling tajam. Indeks harga saham gabungan terperosok. Cadangan devisa juga terkuras cukup banyak lantaran digunakan untuk menjaga rupiah agar tidak semakin merosot.

Halaman:
Reporter: Heri Susanto