Jusuf Kalla Peringatkan Bahaya Investasi Asing Hengkang Pasca-Pandemi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Pengunjung melintasi foto-foto yang ditampilkan dalam pameran foto Membangun Indonesia di Neo Soho, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Jusuf Kalla menilai ketidaktegasan pemerintah tangani virus corona bisa sebabkan investasi asing lari usai pandemi.
23/5/2020, 11.39 WIB

Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019 Jusuf Kalla mengingatkan pemerintah bahaya investasi luar negeri tak lagi masuk ke Indonesia pasca-pandemi virus corona. Hal ini karena penanganan covid-19 oleh pemerintah kurang tegas.

Ketidaktegasan pemerintah dalam menangangi covid-19, kata dia, terlihat dari kurva kasus positif corona yang terus meningkat, alih-alih melandai seperti negara Asia Tenggara lain. Misalnya, Vietnam yang per 17 Mei hanya mencatat 320 kasus corona terhitung sejak awal pandemi dan tanpa angka kematian akibat corona.

Kondisi di Vietnam berbanding terbalik dengan Indonesia yang mencetak 20.796 kasus positif corona sampai kemarin (22/5) dengan 1.326 meninggal dunia. Setiap hari pertambahan kasus di Indonesia lebih dari 100 orang.

"Kalau nanti Indonesia dianggap tidak kredibel, maka takut dia (investor asing) investasi," kata pria yang akrab disapa JK ini dalam acara diskusi virtual 'Belajar dari JK: Solidaritas Menghadapi Pandemi', Sabtu (23/5).

(Baca: Kepercayaan Investor Turun Akibat Minimnya Tes Corona di Indonesia)

Menurut dia, jika investasi asing seperti dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lari akan lebih sulit pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Hal ini mengingat salah satu pendorong pemulihan ekonomi adalah investasi.

Kecenderungan investasi ke depan akan menyasar negara-negara yang terbukti bisa mengatasi pandemi, seperti Vietnam. Sebab negara yang tak terbukti menekan pandemi berisiko membuat investasi gagal di kemudian hari karena penyakit merebak lagi.

"Pilihan utama nanti Vietnam, lalu Thailand," kata JK.

Penurunan investasi asing sudah mulai dirasakan Indonesia pada kuartal pertama 2020. Data BKPM menyatakan penanaman modal asing (PMA) menurun 9,2 % menjadi Rp 98 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

(Baca: Peluang Investasi Setelah Pandemi Versi Sandiaga Uno)

Data selengkapnya bisa disimak dalam Databoks di bawah ini:

Oleh karena itu, JK meminta pemerintah lebih tegas menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar kurva segera melandai.  Karena tidak ada cara selain membatasi pergerakan untuk dapat menekan penyebaran virus corona. 

"Sebenarnya kita kalau tegas itu tidak perlu lama. Sebulan, dua bulan benar-benar melaksanakan PSBB, ini turun," kata JK.